Lucarne-opposee, media asal Perancis menjuluki Timnas Garuda Muda U23 sebagai tim pengacau.Â
Ya, kiprah Pratama Arhan  cs membuat peta prediksi/ ramalan tim peserta Asian Football Confederation (AFC) U23 kacau berantakan.
Siapa sangka Timnas U23 mampu lolos fase grup, lalu mengandaskan Young Taeguk Warriors Korea Selatan di perempat final dan masuk semi final.
Euphoria kemenangan bakal tak berkesudahan. Bahkan mungkin sampai usainya perhelatan sepkbola bergengsi benua Asia ini. Terlepas apapun hasil akhir yang diperoleh timnas U23 nanti.
Kemenangan-kemenangan heroik itu akan membekas lama di benak gibol  Indonesia. Khususnya momen lawan Korsel. Mengingat dramatisnya laga.
Jurnalis asal Korea bahkan menyebutnya The Miracle of Doha. Alotnya laga dgn skor 11-10 adu pinalti cukup menggambarkan sengitnya laga. Adu tendangan 12 pas itu bisa jadi gak kelar2 kalo Arhan gak mengunci kemenangan dgn gol pamungkasnya.
Di antara euphoria itu mungkin sang pelatih Shin Tae Yong (STY) dan Arkhan Fikri yang sedikit diliputi nuansa sedih. Mungkin juga si antagonisnya STY, bung Towel #eh
Fikri gagal tendangan pinalti. STY gagalkan negaranya cetak rekor 10x beruntun masuk olimpiade.
Beruntung  masyarakat Korea memberi dukungan kepada STY dan Indonesia.
Dukungan terlihat  melalui kolom komentar dlm video wawancara YouTube MBC News 'Mbig News.