Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Puisi | Ode untuk Jokowi

25 Februari 2019   19:26 Diperbarui: 25 Februari 2019   23:26 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Desain Ilustrasi @priyowiddi9/ Fotografer Bersatu

Jika ada yang membuatmu bersedih  
aku yakin ...
bukan karena hinaan itu
bukan karena cacian itu
bukan karena makian itu

Jika ada yang membuatmu berlinang  
aku pastikan ...
bukan masalah deritamu
bukan tentang letih lelahmu
bukan soal menang kalah itu

Jika ada yang membuatmu menangis
aku percaya ...
bukan karena ego kehilangan
bukan semata syahwat singgasana
bukan sebab mabok kekuasaan

dan jika ada senyum
aku yakin, bukan karena sanjung puja dan puji
atau haus dihormati

Jika ada diam tanpa kata
aku percaya bukan karena menyimpan api dendam nan membara

tak terhitung,
berapa kali aku lihat diammu
diantara hujan-hujan cacian
diantara panah-panah fitnah yang menghunjam
yang bahkan semesti tak tertahankan
kamu diam
berpayung tegar

tak terbilang,
kata kalimat apa yang memperkosa fakta
buah keringat kerja yang dipandang sebelah mata
demi sebuah cita-cita sejahtera
kamu senyap
meski dimaki dusta, tak dianggap

tapi kemarin
aku kali pertama lihat
genangan bulir kaca di sudut mata itu

mungkin akan datang deras
jika tidak karena tangan-tangan pekerjamu, ditunggu generasi berbuat

mungkin akan berderai
jika bukan karena semangat belas kasihmu, berdaya guna untuk rakyat

mungkin akan luruh tak terkendali
jika lupa kalau di pundak kurusmu, ratusan juta nafas lekat berharap

dia presiden
dia presiden
dialah presiden
yang tak hirau rasa sakit

dia presiden
dia presiden
dialah presiden
yang tak padamkan nyala api hidup negara
hanya karena noda fitnah, cerca hina, tak berharga

***

Jakarta, 25 Februari 2019
@rahabganendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun