Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kuntum-kuntum Liar

21 Juli 2015   22:27 Diperbarui: 21 Juli 2015   22:27 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

di tanah-tanah lapuk, engkau berdiri bertumpuan kaki-kaki matahari
peluhmu kering di ribuan laku yang meruntuhkan tulang-tulang berkeringat
mengendap dalam selongsong waktu yang kian tajam menagih janji
hingga hitungan senja mengingatkanmu pada kesempatan yang kian berkarat

hari ini engkau bernyanyi tentang malam yang binal
menawarkan gairah pada kerlingan mata-mata nakal
setelah hari kemarin berpeluh layu
tinggalkan jejak jelaga di lipatan catatan waktu

barangkali esok senandungmu tak akan berbeda
sementara putik kuntummu tak selalu segar ada
atau engkau akan salahkan malam yang datang?
atau berhujat pada angin-angin yang menusuk tulang?

kuntum-kuntum liar
engkau tak berpilih mekar
dan bersenandung tentang purnama yang kian tawar
yang tinggalkan rasa hati
dan pikiran yang terpendam sembunyi
 
entahlah,
engkau tumbuh berpeluk rahasia
untuk apa?
menyambung hawa?
ataukah engkau adalah nafas bertumbuh jelita?
dan bukan pemuja remang purnama

 
***

Wonogiri – 21 Juli 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun