Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Petani Sejahtera Binaan ADC Kerja Sama IPB dan Taiwan

4 Januari 2014   10:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_303738" align="aligncenter" width="620" caption="Sayuran organik berkualitas produk petani binaan Agribusiness Development Centre (ADC). yang sudah dikemas. "][/caption]

Siapa yang tak senang dan bahagia kala saudara kita mampu meraih kesuksesan, sekecil apapun itu. Berusaha keras dengan semangat untuk maju dan tekun membuahkan hasil yang diidamkan. Itulah yang dirasakan saudara-saudara petani di kawasan Bogor yang mendapatkan binaan soal bercocok tanam dari Agribusiness Development Centre (ADC). Program ADC ini adalah hasil kerjasama Taiwan Technical Mission (TTM) Pemerintah Taiwan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Berkat dari mengikuti binaan program ADC itulah sekitar 100 petani telah ‘lahir’ menjadi petani yang mandiri, professional dengan mampu menyediakan produk berkualitas. Dampaknya kualitas hidup perekonomian mereka pun meningkat. Saat ini para petani yang tersebar dari kawasan sekitar Bogor, seperti Cikarawang, Cibanteng, Cijeruk, Cibungbulang, Dramaga, Taman Sari, Ciampea, Citudaun, Leuwiliang, Cibatuk, Caringin dan lain-lain, telah menguasai keahlian agribisnis yang ditularkan ke warga lain di sekitar mereka.

Adapun hasil pertanian mereka adalah produk sayuran organik, anorganik serta jambu kristal. Banyak macam sayuran organik yang berhasil mereka kembangkan dengan metode binaan ADC, seperti bayam merah, asparagus, pakcoy selada, caisim, baby buncis, bunga ku cai, bawang hijau, kangkung, kailan, tomat, chery, dan lain-lain. Kualitas sayuran tersebut lebih segar karena daunnya utuh, tidak ada bekas gigitan ulat maupun serangga, dan lain lain.

[caption id="attachment_303739" align="aligncenter" width="620" caption="Produk kelompok tani binaan ADC, bayam merah, asparagus, pakcoy selada, caisim, baby buncis, bunga ku cai, bawang hijau dan lain-lain."]

13888067541257229545
13888067541257229545
[/caption]

Khusus untuk jambu Kristal yang berasal asli dari Taiwan mampu memproduksi jambu dengan kualitas prima. Jambu rasanya yang manis, renyah sampai ke daging buahnya. Bijinya pun sedikit dengan daging buah yang tebal. Selain itu para petani telah mampu mengemas produk dengan kualitas prima serta sanggup mengelola pemasarannya. Nilai jualnya pun cukup tinggi di pasaran supermarket. Tak heran para petaninya memperoleh keuntungan lebih dibandingkan dijual ke pasar tradisional. Melalui kelompok tani yang tergabung dalam Koperasi Tani Barokah Bersama, mereka mampu mensuplai kebutuhan sayuran sebanyak 8 ton/ bulan untuk kebutuhan ke 43 pusat perbelanjaan di Jakarta. Sebuah nominal yang optimis akan terus berkembang di tahun-tahun selanjutnya.

Buah kemajuan pengetahuan bertani dan diperoleh dari para ahli spesialis Taiwan yang tergabung dalam ADC. Tanah seluas 6 hektar milik IPB ‘disulap’ menjadi lahan percobaan, pelatihan dan pengembangan serta promosi proyek. Para ahli tersebut memberikan binaan keterampilan petani, mengadakan pelatihan terus menerus,aktivitas pertemuan kelompok, kunjungan langsung ke lapangan, penanganan paska panen dan lain-lain. Selama proses penanaman berlangsung, ADC mengontrol secara ketat standar quality control, untuk meningkatkan daya saing di pasaran.

Sujiyono warga Bojongjengkol, Ciampea, Bogor, salah satu petani binaan ADC mengaku mendapatkan pengetahuan tentang bertani sayuran organik dengan baik. Mulai dari pola tanam secara teratur, jarak tanam, pembuatan pestisida organic dan lain-lain. Dia juga terbantu soal pembibitan dengan sistem bayar angsuran saat sudah panen. Selama 3 tahun mengikuti program dari ADC perekonomian keluarganya meningkat. Lahan 2500 meter persegi miliknya bisa dikembangkan secara maksimal.

Tak berbeda dengan Miftah, warga desa Cikarawang Bogor yang menanam sayuran organik di tanah 2000 meter persegi miliknya, hasil panennya mencapai tiga kali lipat dari sebelumnya. Satu hal yang penting diperoleh dari pembelajaran itu selain pengetahuan bertani dengan benar, adalah soal budaya kerja. Dia memahami bagaimana dapat menjadi disiplin dalam bekerja, mengatur waktu dengan baik untuk merawat setiap tanamannya. Seminggu dua kali Miftah mampu menjual sayuran seperti bayam, kangkung, caisim, tomat dan lain-lain ke koperasi ADC. Tentunya dengan kualitas yang terjaga.

Model bercocok tanam yang benar dan menerapkan budaya disiplin kerja terbukti mampu meningkatan penghasilannya para petani mencapai 3 - 4 x lipat dibanding bertani secara tradisional.

[caption id="attachment_303758" align="aligncenter" width="620" caption="Perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) Phoobe Yee dan Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, saat acara serah terima ADC."]

1388809849446652628
1388809849446652628
[/caption]

Setelah 6 tahun kerjasama IPB dan TTM berjalan, dan para petani binaannya telah mampu mandiri, maka pada 31 Desember 2013, ADC diserahterimakan pihak TTM pemerintah Taiwan kepada IPBuntuk dikelola secara penuh dan aktif. Serah terima diadakan di kantor ADC, desa Cikarang Bogor, dilakukan oleh Pimpinan TTM Lin Yen Jon dan Wakil Rektor IPB bidang Riset dan Kerjasama Prof Anas M Fauzi, disaksikan Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) Phoobe Yee. Selanjutnya mulai tahun 2014 ini IPB berperan sebagai pembimbing pihak koperasi untuk mengelola ADC secara penuh.

Salam tani sejahtera. Majulan perekonomian para petani Indonesia!

[caption id="attachment_303774" align="aligncenter" width="620" caption="(ki-ka). Lin Yen Jon (Pimpinan TTM), Phoobe Yee (Perwakilan Taipei Economic and Trade Office/TETO), Prof Herry Suhardiyanto (Rektor IPB), Dr Yul Harry Bahar (Direktur Budidaya dan Pasca panen Sayuran dan Tanaman Obat Kementrian Pertanian), dan Prof Anas M Fauzi (Wakil Rektor IPB bidang Riset dan Kerjasama)."]

13888124781446265600
13888124781446265600
[/caption] [caption id="attachment_303759" align="aligncenter" width="620" caption="Produk sayuran organik yang sudah dikemas, siap dipasok ke pusat perbelanjaan pemesan."]
13888099191748184617
13888099191748184617
[/caption] [caption id="attachment_303760" align="aligncenter" width="620" caption="Produk tomat dan jambu kristal."]
1388809962926772295
1388809962926772295
[/caption] [caption id="attachment_303762" align="aligncenter" width="620" caption="Caisim, salah satu sayuran yang dikembangkan di ADC."]
1388809992371944060
1388809992371944060
[/caption] [caption id="attachment_303767" align="aligncenter" width="620" caption="Kantor Taiwan Technical Mission Agribusiness Development Centre (TTM ADC) di desa Cikarawang Bogor."]
1388810594884510270
1388810594884510270
[/caption] [caption id="attachment_303768" align="aligncenter" width="620" caption="Bersalaman perpisahan antara petani binaan ADC dengan para ahli ADC dari Taiwan."]
13888106181883059748
13888106181883059748
[/caption] [caption id="attachment_303769" align="aligncenter" width="620" caption="Jambu Kristal asal Taiwan yang dikembangkan petani binaan ADC."]
13888107231467411827
13888107231467411827
[/caption] [caption id="attachment_303744" align="aligncenter" width="620" caption="Lahan percobaan dan pengembangan Agribusiness Development Centre (ADC)."]
13888073081174148231
13888073081174148231
[/caption] [caption id="attachment_303745" align="aligncenter" width="620" caption="Beragam produk ADC, jambu kristal, tomat, sayuran organik."]
1388807476836611038
1388807476836611038
[/caption] [caption id="attachment_303746" align="aligncenter" width="620" caption="Pohon jambu kristal dan sayuran."]
13888075451560213896
13888075451560213896
[/caption] Semua Foto oleh Ganendra X

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun