*
kusam peradaban lekang menimpa para nasib malang di seantero sudut kehidupan ruang antara krisis iman dan deru nafas jalang
saat rintihan mendepak indah bulan purnama kala garang kuasai hati musang berbulu domba pada nurani yang tercabik cakar cakar nestapa adalah ajang perilaku para penista
pada selangkangan taman kota atas pojok gedung gedung mewah ternama pada kantor tokoh tokoh kelamin pemuja hingga gubug gubug beralas moral tua
disana mahasiswi direnggut paksa tuan tuan tua bunga mekar digilir paksa berandal muda para remaja dicekoki miras tak berdaya siswi siswi dicabuli para pengajarnya bunga hamil dirudapaksa bejat pamannya bapak durjana merusak kehormatan putrinya balita tak nyaman lagi digendongan kakek renta apakah langit akan berakhir masa?
waktu dan hanya waktu yang mencatat sejarah pilu saat kitab kitab suci terkatup berdebu pada ayat ayat yang menjadi dongeng angin lalu kala syair syair arif telah usang tak menentu atas petuah petuah suci di segala kurun masa dulu terkubur oleh nurani pandir yang membatu
hingga alunan indah bait bait suci berganti tangis para ibu pun tawa riang buah hati berlalu menjelma tawa iblis dan hantu disulap mantra sesat, gila dan rusak moral perilaku pada masa kelabu entah kapan akan berlalu hingga tersadarkan akan hina pelaku ataukah kebiri itu perlu?
* Jakarta - 8 Januari 2014
Ganendra