Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Budak Kota

18 Februari 2014   07:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*** derap langkah kaki dalam bayang bayang membeli mimpi pada angan buaian segala ambisi

keinginan tiada pilihan terhimpit kebutuhan terobsesi harga diri kepuasan bertebus milik pengorbanan kejar mengejar hingga terlunta terkapar di garis hidup layu bak bunga enggan mekar pertaruhkan sisa nafas lirih terdengar

budak kota berjibaku pada hati yang berdebu diantara lorong lorong buntu

aku mereka dan kamu bergelut pada nafsu dunia semu berebut remah roti tanpa keju berkompetisi intrik atas kuasa palsu pada negeri leluhur ibu abaikan harmonisasi terdepak realita kompetisi

lupakan saudara sebapa  seibu sisakan jejak jejak busuk berbau

oleh majikan raja atas budak budak jelata pada kejamnya angkara kota *** Bogor - 18 Februari 2014 Ganendra Ilustrasi Foto Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun