Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jurkam Pembolos

5 Maret 2014   20:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:12 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1394001386385497720

***
sebentar lagi
dalam waktu hitungan hari
pesta digelar di seluruh negeri
mencari
pemimpin pelayan abdi

tak lama pula
bergaung riuh rendah pekikan janji politik negara
di tanah lapang dan jalan raya
kampanye menggebu hamburkan dana
menggaet simpatik warga
demi kursi tahta
setiap lima tahun masa

dari petani di desa
para nelayan di lautan samudera
para buruh buruk pabrik kota
kaum ibu rumah tangga
juga pejabat pejabat parpol massa
yang duduk di pemerintahan negara

pejabat negeri
para parpol politisi
akankah turut obralkan janji?
beramai ramai ajukan cuti
atau membolos curi waktu bak korupsi
untuk tugas jurkam para jagoannya nanti
di ajang kampanye pesta demokrasi

naas
sungguh naas
rawan segala pemanfaatan fasilitas
di tengah tengah masa pejabat bertugas
akankah mobil mobil dinas
melaju untuk kepentingan partai pejabat bersafari jas?

lalu
posisi jabatan yang tersemat di bahu
akankah kau pakai untuk kepentingan kampanye partaimu?
para jurkam jurkam itu
copot seragammu
lepaskan atribut baju
karena itu milik negeri, bukan milikmu

tinggalkan tanggungjawab kerja
disaat rawan menguap dana dana
disapu segala hiruk pikuk pesta
pesta siapa?
warga?
negara?
ataukah segelintir ambisi hati hina

pada demokrasi pesta
satu harapan asa
adalah kepentingan utama segenap warga
entaskan dari kolong hidup menderita
pupuskan tangis warga yang merana
di tanah warisan leluhur makmur senantiasa
kembali berjaya
seperti dahulu kala

***

Jakarta - 5 Maret 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun