angin melaju sunyi dari hamparan tanah Malaya membawa para saudara beragam ras ke gugusan daratan sana yang hantarkan segala suka cita terpendam rasa akan rindu pada keluarga bahagia nun jauh di lintas batas mega di seberang samudera
bergumpal rindu bertumpu pada sayap sayap besi selaksa asa terbang bersama awan beriring bidadari pada mereka yang menyisir badan langit suci para saudaraku yang belum kembali hingga mentari berganti
airmata tangis tak tersisa diantara penantian kabar yang tak kunjung tiba hilanglah semangat rasa sisakan gundah gulana entah dimana saudaraku berada?
pagi telah menyapa senja malam bergulir hingga fajar tiba rembulan terduduk tanpa sinar purnama mentari membisu dalam duka binar cahaya sendu sang pangeran waktu pun berlalu tertunduk lesu diantara isak pilu para penantimu
kami masih duduk disini resah cemas berkecamuk menanti datangnya sang bayu membawa kabar merpati untuk mendamaikan perasaan hati yang secuil demi secuil tergores pedih hari kapan kabar pelipur itu akan terbagi?
ikhlas relakan segala rasa atas segala cobaan Sang Maha Perkasa pada laju pesawat pesawat penguji hamba pada keping keping sayatan takwa yang berselimut munajat doa sujud pada kiblat pengaturanNya
*** Turut berdoa untuk tragedi ‘hilangnya' pesawat Malaysia Airlines MH 370 penerbangan Kuala Lumpur, Malaysia - Beijing, China pada Sabtu 8 Maret 2014.
Jakarta - 12 Maret 2014
Ganendra
Sumber Gambar Ilustrasi