Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amplop Demokrasi

8 April 2014   09:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

barometer suhu politik demam tinggi
bara merah menyulut meriang tubuh negeri
delapan penjuru mata angin tersulut api
berkobar riuh panji panji mengusung politisi
atas ajang berpesta demokrasi

mendidih bak kopi hitam di tengah badai topan
meski pekikan lantang tlah usai diperam waktu jalanan
nyala api dalam sekam menanti picu ledakan
kerana kalah menang adalah bukan hal sepele tuan
lima tahun bukan waktu pendek untuk tahta yang dinantikan

*
"kusuapin mereka yang lapar tanpa segan
kuberikan janji janji hidup serba impian
kujejali amplop amplop barter suara pilihan
pada insan bersenjata paku paku coblosan
pemilik bilik bilik ruang sakral perubahan

kusumpal mereka dengan bergepok uang haram
kutebus jiwa jiwa yang terjepit hidup suram
atas senandung pekik kehidupan pupuskan kelam
pada paku kebodohan berujung muram
atas rayuan setan seret ideologi karam"

*
fajar serangan
pada amplop amplop bertuan
pencari suara suara diperjualbelikan
tebarkan pesona kepalsuan
nodai pesta lima tahunan

padamu para politisi karbitan
yang lacurkan jati diri kejujuran
atas nafsu syahwat pencari kekuasaan
bukan lagi mulia pengabdian

jika kemenangan tlah di tangan
akankah dirimu bermental karbitan?
senilai amplop yang tlah kau tebarkan?


***

H - 1 Pileg 9 April 2014
selamat menentukan pilihan
selamat menggunakan hak-hak Kita
apapun pilihannya adalah demi kepentingan bersama

Jakarta - 8 April 2014

Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun