***
temaramnya kunang membawa wajah pedih gulana
tidak banyak legenda yang didongengkannya
begitu pula cerita lama tentang pilu dera
juga kenangan pahit yang terbawa waktu terhina
laki laki
nama yang terkubur di benak memori
bukan soal benci
atau pun kisah kisah tuli
yang mencampakan ke lembah nista berduri
jangan tanya harga diri
atau mulia yang terbawa nisan lenyap sejak dini
semua tak ada arti, dibanding kasih pada buah hati
buah cinta semu dari lelaki
yang pernah lantunkan janji indah surgawi
perempuan lelaki
hingga kumandang surau menyapa fajar pagi
tersenyum palsu dibawah kuasa kaki
memendam pedih tegarkan hati
entah kapan nasib membawanya pergi
dari bilik bilik remang sunyi
dari dengus nafas para lelaki
tanpa rasa cinta dan benci
perempuan lelaki
tumbuhkan lentera harap cahaya api
setiap malam pada penguasa mimpi
satu cerita impian terajut kini
kapan lelaki sejati ulurkan hati berbudi
yang menghapus status perempuan lelaki?
*
laki laki
nama yang terkubur di benak memori
bukan soal benci
atau pun kisah kisah tuli
yang mencampakan ke lembah nista berduri
***
Jakarta - 8 Mei 2014
Ganendra