Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keringat Pemecah Batu

25 Juli 2014   06:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:17 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

ayunan lengan mengais jalan rejeki
jemari kukuh kuatkan harapan di masa nanti
tembok batu garang digerus tangan perkasa lelaki
dinding pualam luluh terkikis tetes keringat teguh hati

tak lekang semangat bergelora
di tanah tanah yang ramah menghidupi nyawa
pada bilah sebongkah batu nafas menua
yang bersahaja
peluh berkasih alam penyedia
tanpa nafsu jeda

keras kerasnya harga menghirup udara
mahal mahalnya mahar detak nafas telusuri masa
baja hanyalah berhati baja
mulia hanyalah bernurani mulia
mengingat akan makna ibadah hidup tercipta

angin berlari
badai beringsut sembuyi
ada senyum pelangi yang menanti
entah kapan warna warni turun menghiasi
pada hidup yang tak henti mendera pilu hati

***
Ilustrasi. Seorang pemecah batu memecah bukit batu  di Desa Kedung Areng, Wonogiri, Jawa tengah. (Foto pribadi)

Wonogiri - 25 Juli 2014
@rahabganendra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun