Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Koma 2

9 Agustus 2014   04:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

lorong gelap
ruh hidup
sosok nafas kian redup
bercumbu rumput tanah
di kaki kaki penyangga aspal berdebu

berjingkat pagi bangunkan nafas tua
saat tanda berburu rejeki mangsa
jelajahi keriput hidup sejak belia
setia berkarib waktu masa

perempuan koma
penghuni kasta debu kota
mengais hawa hawa sisa semesta
penyambung detak jantung seutas nyawa
renta
menua
di dimensi dunia
yang bukan miliknya

bertandih dalam pelukan bumi dewa
berengkuh hangat rembulan purnama
yang kisahkan dongeng cerita impian suka
di tengah larung hidup keras nan meraja
satu satunya roda hidup sederhana
yang masih tersisa

perempuan koma
di kolong kota
pencari rembulan jelita
tempat dulu menggantung cita cita
yang tlah tertelan kejam masa

***

Jakarta - 8 Agustus 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun