Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Koma 3

12 Agustus 2014   04:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:46 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

nafas terbata di rusuk malam
menari gairah hangatkan ruang ruang penikmat
berbalut senyum palsu tersungging seringai
atas jelmaan dinding hitam bara sejoli manusia

pedih alirkan mata air kering bernisan
menangis menjadi nyanyian semu ditelan rembulan
sekian lama bertarung di simpang kata hati
sekian jauh jalan dosa tlah ditempuhi

purnama menjadi malam peraduan
temaram menjadi ajang rejeki pertarungan
di bawah kaki kaki arogan peluh pejantan
pembawa peti karma kemaksiatan

terpuruk
tersandung
semangat terajam
harapan lesap menghilang

adakah sisa tajam belati?
tuk merobek tirai hidup gelap menyelimuti
menggapai cahaya yang dulu pernah ramah menerangi
dan sekian masa terkubur dalam pusara hati
meredup mati suri

***
Kali Angke - 11 Agustus 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca Juga =

Perempuan Koma 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun