***
hangat terasa mengguyur paras bumi
badai melanda bukan angin sepoi
mentari meninggi julurkan api
hujan pun tak mengetuk tubuh bumi
tuk sejukkan gelora panas sudut negeri
riuh rendah di kolong kota
gegap gempita rumah rumah warga
kasak kusuk di gedung kantor pejabat negara
hingga menjalar ke villa mewah pengusaha
tak ketinggalan lidah politisi ternama
merambah setiap sendi bernyawa
dendang lagu menyayat hati
tentang bbm bersubsidi
nada nada sumbang politisi bernyanyi
jadikan ajang manuver komoditi
berserapah bercaci maki
menyala tanduk merah ambisi
naik harga
persediaan langka
adalah kalimat kata kata
menjalar momok setan pemangsa
bbm subsidi
kian menggerogoti
hidup warga dan bumi pertiwi
lalu dosa apa rakyat tanah loh jinawi ini
terjilat panas api nafas subsidi
tiap masa pimpinan negeri
***
Jakarta - 27 Agustus 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H