Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nafas Subsidi

28 Agustus 2014   05:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:19 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1409151756627534670

***

hangat terasa mengguyur paras bumi
badai melanda bukan angin sepoi
mentari meninggi julurkan api
hujan pun tak mengetuk tubuh bumi
tuk sejukkan gelora panas sudut negeri

riuh rendah di kolong kota
gegap gempita rumah rumah warga
kasak kusuk di gedung kantor pejabat negara
hingga menjalar ke villa mewah pengusaha
tak ketinggalan lidah politisi ternama
merambah setiap sendi bernyawa

dendang lagu menyayat hati
tentang bbm bersubsidi
nada nada sumbang politisi bernyanyi
jadikan ajang manuver komoditi
berserapah bercaci maki
menyala tanduk merah ambisi

naik harga
persediaan langka
adalah kalimat kata kata
menjalar momok setan pemangsa

bbm subsidi
kian menggerogoti
hidup warga dan bumi pertiwi
lalu dosa apa rakyat tanah loh jinawi ini
terjilat panas api nafas subsidi
tiap masa pimpinan negeri

***

Jakarta - 27 Agustus 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun