Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singa Belitung 2

11 September 2014   01:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:03 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14103500481594532038

***
sepasang kaki kokoh menopang idealisme
mengaum nyali nafas bergetar kian menyengat
meredam topan bernaungkan keadilan jelata
bertaring tajam menyapu busuk oknum benalu

sosok singa belitung negeri
mengaum garang tiada henti
tebarkan aroma semangat bernyali
di pelataran kuasa tanah ibukota propinsi

rela bertakdir mati
menjaga harga diri konstitusi
meski badai diskriminasi
berhembus menjadi lahan komoditi
oleh senjata lawan para busuk politisi

beribu nyali
tak pernah padam mati
teguh dan tegak berdiri
bak karang di sela ombak badai pagi
selama prinsip satu diyakini
jalan lurus yang terlangkahi

*

sepasang kaki kokoh menopang idealisme
mengaum nyali nafas bergetar kian menyengat
meredam topan bernaungkan keadilan jelata
bertaring tajam menyapu busuk oknum benalu

***

"Salam hormat untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)"

Jakarta - 10 September 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun