***
angan melayang terbang tanpa kepak sayap
menembus badai kabut pintu dimensi senyap
mengingat kembali telatah jalur hidup yang berlalu
tinggalkan noktah tapak kaki di bingkai selaksa waktu
masa lalu
fragmen kenangan itu
ternukil dalam kitab para malaikat
membuka halaman tanpa ruas dinding sekat
tiada sirna terbakar laju detik masa
saat awal kaki menopang rapuh belia
lahir menyapa alam raya
berbekal janji sumpah setia
pada ruh semesta Sang Pencipta
untuk apa titipan bekal nyawa di dunia?
sebab apa lahir di alam fana?
putaran hidup mencumbu laku
diantara deru intrik manusia bermanis madu
teguhkan hati dari limbah hitam kalbu beku
yang membunuh suara hati
tumpulkan tajam pedang nurani
di atas laju jalur kultivasi
hingga nyaring sangkakala tertiup saatnya
sampai masa akhir dharma tiba
kala pintu tutup usia semesta
selamat pulang ke rumah asal manusia
di pelataran jati diri asli segala makhlukNya
***
Jakarta - 11 September 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H