Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Payung

19 Desember 2014   07:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14189250091434200824

***

maka mengembanglah seluas rentang yang kau punya
lawan mendung gundah di awan kepedihan

lindungi aku
kata butir air berkah yang melaju
gumam tanah di ruang kering hati sepenggal waktu
rintih tangan tangan rapuh di gagang tangkaimu
dan dari hujan berpesan dalam tetesnya, "cintai air, jangan biarkan dia tersungkur"

disini hujan kebencian mengguyur lebat sekian lama
membasahi payung payung kesadaran
menyayat pisau tali persaudaraan
merobek jaring kasih pertautan

"tapi tidak, badai hujan kerunyaman akan berlalu ditenteng payung waktu"

sejatinya payung adalah cahaya hangat
menyatukan kering di tangkai pilu basah
menyatukan hati yang penuh amarah

basah bukan masalah
terik bukan juga masalah

reda
reda segala
redalah mereda

***
Jakarta - 19 Desember 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun