Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemakaman

10 Januari 2015   05:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420818560757997870

***

aku
kaukah?
ataukah dia?

manusia
menyiram bara atas luka
didih darah kobarkan dera
pada penghakiman
fitnahan
pelecehan
pengingkaran
beribu alasan kata perang

langit bernoda
manusia kuasa atas manusia
tangan hitam menjadi pintu gerbang mahkota
bertumbuh makam berhias kamboja
dengan tikaman
dengan tembakan
dengan kata
dengan coretan
dengan ketakadilan
dengan atas nama Tuhan

berapa ucap hantarkan
pada simbah darah berceceran
pada sembab banjir airmata kepedihan
ke tanah segar berlagu pemakaman

luka akankah abadi?
dan darah mengalir tiada henti
beserta noda kusam hati menyelimuti
damai meranggas bernisan mati

***
Jakarta - 9 Januari 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun