***
aku terpejam di ranah genta yang terdiam
pekat waktu tersisih diantara rembulan yang layu
angin mengiris setengah malam
membawa ke dinginnya semesta dini
aku terpejam diantara luka yang terkubur harapan
remang mengkristal diantara laju temaram mimpi
bawah sadar mengetuk meraja asa semu
dan kulum mata terbata beranak mengalir
aku terpejam ditelan diam lelah
limbung di persimpangan jalan memangkas waktu perjalanan
saat bintang beraksi bangunkan sinar di celah jendela
dan daun daun lentur sunyi larungkan hanyut mimpi
dan aku terjaga
dalam harapan yang berbayang janjikan cahaya
melarung sketsa impian di puncak singgasana malam
percaya bongkah mimpi tahu arah jalannya
sebelum kelopak pagi melahirkan anak anak matahari
dan tetap menjaga impianku terjaga
***
Jakarta - 18 Januari 2015
@rahabganedra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H