***
kau nanti kenangan itu berulang
teriang-iang damai yang kian habis digerus detik menentu
berbayang lenyap rona pelangi di ufuk timur
dan bermimpi menjelma santun menaungi tanah-tanah merdeka
yang semakin luruh dibalik topeng topeng hina
kau terdiam lara
kau menangis sedu sedan
menatap temaram masa lalu diantara indah awan kehidupan
yang kian lesap terbakar candu candu manusia
dan riuh rendah bersangkur pisau belati ego diri
putuskan tali tali sumpah pengabdi
kau terdiam benci
kau marah dan nyalakan bara api
atas bangkai bangkai yang tertimbun tertutup ambisi
tubuh berbungkus noda dan hati hitam berdaki
jatuh dan tergadailah nurani
dan kau terdiam mati
kau
negeri
angin khan membawa lukamu pergi
sebentar
dan terdiam
***
Jakarta - 26 Januari 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H