***
padamu yang mengurai malam di bawah purnama
berjingkat di kelopak serbuk temaram dian sela
mengais pundi waktu remang di bilik keringat madu
engkau memanggil-manggil di tiris airmata bujuk rayu
perlahan kaki-kaki langit menorehkan garis kekuasaan
diantara cahaya redup geliat paras sang biduan
tawarkan belain angin-angin bersumbu api asmara
dan engkau benamkan durjana malam sang pemangsa
tak terbilang berapa jejak berselimut kelam masa
kala mahligai runtuh digerus sang lelaki pendusta
terbata di bawah bayang-bayang harapan nan berguguran
engkau menghitung detik dan terdiam dibalik pintu ampunan
suara itu bersenandung menyahutmu di selepas malam
menguak sisi-sisi gelap yang tergelincir di puncak akhir
dan kau tengadah menghirup sisa-sisa cahaya purnama
mencoba merengkuh serpihan wangi taburan bunga surga
lalu perlahan kau sibak kelambu kelam
yang lama terpenjara oleh dengus nafas kusam
***
Jakarta - 25 Februari 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Baca Juga =
Perempuan Koma 8
Perempuan Koma 7
Perempuan Koma 6
Perempuan Koma 5
Perempuan Koma 4
Perempuan Koma 3
Perempuan Koma 2
Perempuan Koma 1