Pada 20 Desember 2024, sebuah kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilaksanakan oleh para dosen program S1 Administrasi Bisnis Universitas Telkom dengan bertajuk Pengelolaan UMKM Berbasis Sirkular Berkelanjutan dilaksanakan dengan dihadiri oleh para mitra UMKM. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan strategi dalam mengelola usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pendekatan sirkular yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga memberikan keuntungan jangka panjang dalam berbisnis.
Kehadiran model bisnis sirkular berkelanjutan semakin relevan di tengah tantangan ekonomi global dan lokal. Konsep ini berfokus pada upaya meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan cara mendaur ulang, memperpanjang siklus hidup produk, serta menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan UMKM berbasis sirkular berkelanjutan menjadi solusi strategis yang perlu diadopsi untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis dan meningkatkan daya saing.
Pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan di Universitas Telkom tersebut, para peserta, yang terdiri dari pelaku UMKM, mempelajari seluk-beluk pengelolaan bisnis mulai dari proses bisnis yang efektif hingga pengembangan model bisnis berbasis sirkular berkelanjutan. Proses bisnis UMKM umumnya melibatkan berbagai tahapan, mulai dari penyediaan bahan baku, produksi, distribusi, hingga pemasaran produk. Namun, di dalam pendekatan sirkular, fokus utamanya adalah mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan serta menciptakan proses yang dapat mengurangi limbah dan emisi karbon. Sebagai contoh, salah satu metode yang diajarkan dalam kegiatan ini adalah mengubah limbah menjadi bahan baku untuk produk baru atau menggunakan teknologi yang efisien dalam penggunaan energi. Pentingnya mengubah pola pikir para pelaku UMKM menjadi lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan melalui pendekatan sirkular semakin ditekankan dalam diskusi ini. Model bisnis sirkular tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga dapat menjadi daya tarik bagi konsumen yang semakin peduli terhadap produk ramah lingkungan. Ini menjadi peluang besar bagi UMKM untuk menarik pasar yang lebih luas dan memperkuat brand image mereka.
Bagi para mitra UMKM yang ingin mengimplementasikan model bisnis berbasis sirkular berkelanjutan, penting untuk mulai dengan menganalisis sumber daya dan limbah yang ada dalam proses bisnis, serta mengidentifikasi peluang untuk mengurangi dampak lingkungan, seperti menggunakan bahan daur ulang atau teknologi yang lebih efisien. Inovasi dalam desain produk yang mudah didaur ulang dan penggunaan kemasan ramah lingkungan juga menjadi kunci, di samping penerapan distribusi yang meminimalkan penggunaan bahan sekali pakai. Selain itu, melibatkan komunitas lokal dalam rantai pasokan dan memberikan edukasi kepada konsumen tentang manfaat produk ramah lingkungan akan meningkatkan dukungan pasar. Tidak kalah penting, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan tentang teknologi hijau dan prinsip ekonomi sirkular akan memperkuat kesuksesan jangka panjang bisnis berkelanjutan.
Melalui pengelolaan berbasis sirkular berkelanjutan, UMKM tidak hanya dapat meningkatkan kinerja bisnis mereka, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial. Ini menjadi langkah konkret dalam mendukung ekonomi hijau yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga ramah lingkungan. Dengan mengadopsi model bisnis ini, para pelaku UMKM dapat menjadi pionir dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat seperti ini menunjukkan bahwa UMKM bukan hanya sekadar mesin penghasil uang, tetapi juga agen perubahan yang memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian bumi untuk generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H