Maraknya aksi pembegalan terhadap pengendara bermotor di wilayah Jabodetabek, akhir akhir ini membuat warga semakin resah, walaupun adanya peningkatan keamanan dilakukan oleh pihak kepolisian di lokasi lokasi yang dinyatakan rawan begal dan himbauan di berbagai media cetak ataupun elektronik. Para pebegal ini semakin leluasa untuk berperasi dimana mereka tidak segan-segan untuk membunuh korban yang mencoba melawan hanya untuk mendapatkan barang rampasan motor. Dari kasus-kasus begal yang terjadi saat ini ternyata aksi begal tersebut tidak hanya dilakukan di jalanan-jalanan yang dianggap aman bagi operasi begal tetapi saat ini para pebegal tersebut sudah malakukan operasinya didaerah pemukiman atau perumahan yang sistem keamanannya lemah atau bahkan tidak ada sama sekali. Wilayah-wilayah yang dianggap dianggap sebagai sasaran begal adalah depok dan bogor. daerah ini sangat padat penduduk dengan banyak sekali perumahan-perumahan yang memang sistem keamanannya sangat lemah sekali. Hal ini diakibatkan oleh kurang pedulinya masyarakat terhadap masalah keamanan. Masyarakat didaerah ini terlalu sibuk dengan kegiatan pribadinya sampai tidak pernah memikirkan atau melihat situasi yang terjadi dilingkungannya. Yang lebih parah lagi bahkan antar tetangga dalam suatu perumahan tidak saling mengenal. Untuk itu agar sistem keamanan dalam perumahan dalam berjalan dengan baik maka perlu dibuat suatu aturan keamanan dan ketertiban dalam perumahan yang tujuannya agar masyarakat khususnya warga perumahan menjadi aman dan tentram didalam perumahan. Kalau sistem keamanan dalam perumahan ada dan berjalan sesuai mekanismenya maka para pebegal akan sulit untuk beroperasi di daerah perumahan atau pemukiman warga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H