Mohon tunggu...
Ragil S Pranoto
Ragil S Pranoto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta NIM: 11730134

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Bisakah Jogja Disebut Kota Kuliner?

9 Oktober 2012   09:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Jalan-jalan di kota Jogja memang sangat menyenangkan. Beberapa lokasi wisata disuguhkan di kota ini. Dimulai dari peninggalan-peninggalan kerajaan, seperti keraton, taman sari (pemandian putri), danpohon beringin tua, sampai wisata alamnya, seperti pantai parangtritis, bukit bintang, kaliurang, dan masih banyak lagi. Tak luput juga kawasan malioboro yang notabenenya adalah salah satu ikon kota ini pasti dikunjungi oleh wisatawan local maupun asing. Sampai-sampai ada yang berkata jika para wisatawan belum mengunjungi lokasi ini, berarti mereka belum sempurna berwisata di kota Jogjakarta.

Dengan banyaknya lokasi wisata yang dikunjungi menyebabkan berdirinya beberapa lokasi kuliner yang menggugah selera makan kita. Bahkan sampai saat ini bisa dipastikan seluruh ruas jalan di Jogja dipenuhi dengan sajian-sajian kuliner, baik itu sajian khas kota Jogja, yaitu gudeg, maupun sajian kuliner dari kota-kota lain di Indonesia. Tidak hanya itu saja tempat yang tersedia pun bermacam-macam. Ada yang disediakan untuk masyarakat menengah ke bawah, seperti angkringan, yang merupakan ciri khas kuliner kota ini, sampai kelas eksekutif, yaitu restoran-restoran megah. Coraknya pun beragam, ada yang bercoraktradisional, ada pula yang bercorak modern. Tinggal kita mengikuti selera kita masing-masing.

Salah satu lokasi yang dapat dikunjungi adalah jalan Wijilan. Di lokasi tersebut terdapat warung yang menyediakan masakan khas Jogjakarta, yaitu gudeg. Tidak hanya satu warung yang berdiri di sana, namun ada beberapa warung yang menyajikan menu yang sama. Ketika anda ingin mencoba gudeg khas jogja mampirlah ke daerah Wijilan tersebut. Bukan hanya dinikmati di sana saja, namun masakan khas jogja ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan dari luar.

Di kawasan lain yaitu jalan Taman Siswa juga merupakan area kuliner. Di pinggiran jalan tersebut berdiri berbagai macam warung makan. Ada warung yang menyediakan bakso, mie ayam, soto, fast food, bahkan empek-empek khas Palembang. Kawasan ini sangat cocok bagi para mahasiswa yang ingin berwisata kuliner. Selain tempat yang strategis dan banyak menu yang tersaji, di kawasan ini terdapat beberapa masakan yang berasal dari luar kota Jogja dan harga yang ditawarkan tidak sampai merogoh saku terlalu dalam. Selain itu di kawasan Malioboro juga terdapat angkringan yang menyediakan berbagai menu masakan. Hanya saja, menu makanan yang tersedia tidak sekomplit di kawasan lain dan harganya pun relative lebih mahal. Kawasan-kawasan lain yang dapat dijadikan kunjungan kuliner antara lain Pakualaman, Timoho, Alun-alun selatan, dan maih banyak lagi. Sampai-sampai di sepanjang ringroad banyak berdiri bngunan-bangunan yang menyajikan menu masakan yang beraneka ragam.

Yang saat ini sedang marak di kota Jogja adalah warung makan yang pedas-pedas. Berbagai macam model warung yang menyediakan bermacam-macam menu pedas menyebar di berbagai daerah kota Jogja. Sebut saja Super Sambal yang sering disingkat SS yang setiap harinya tidak sepi dari para penikmat masakan pedas. Beberapa aneka sambal disajikan di warung tersebut dan harganya pun bisa dibilang miring. Warung ini pun mempunyai cabang di beberapa wilayah di Jogja, seperti di depan kampus UNY, Jl. Kusuma Negara, bahkan sampai membuka cabang di daerah Solo. Selain SS ada juga Dapur Sambal yang corak menunya hampir sama dengan SS. Yang pastinya dari kedua warung tersebut memiliki ciri khas tersendiri dan daya tarik tersendiri.

Melirik ke Jogja bagian selatan, tepatnya di Jl. Imogiri Timur (selatan terminal Giwangan), berdiri beberapa warung kuliner. Yang paling terkenal dan banyak diburu di kawasan tersebut adalah masakan yang diolah dari daging kambing. Jenis olahannya pun bermacam-macam, seperti sate biasa, sate klathak, tongseng, gulai, dan nasi goreng kambing. Tempatnya pun tak begitu membosankan. Tak jarang banyak warga kota Jogja maupun luar kota Jogja berdatangan ke daerah tersebut. Selain masakan yang enak dan harga terjangkau, di kawasan tersebut masih cukup tenang karena masih terdapat areal persawahan yang cukup luas.

Beginilah keadaan Jogja pada saat ini. Selain disebut dengan Kota Pelajar dan Kota Budaya, bisakah kota Jogja disebut dengan Kota Kuliner?????

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun