Mengulang Kembali

Lucu deh kalo dilihat-lihat lagi waktu itu,

Ribut kecil yang terjadi,

Gelagapan, acapkali berkata bahasa unik

Diriku yang periang bukan melankolis.

Baca juga: Temaram

Dirinya yang belum siap menerimaku.

Dia yang gemar membaca,

Dan aku baca apa yang dia lihat.

Dia buat rating atas penampilanku.

Baca juga: Satu Diksi, Tak Berarti Mengurung Diri

Hal yang membuatnya iri adalah ketika aku yang terlalu berambisi.

Baca juga: Merajuk, Meramu, di Kalbu

Lagi-lagi dia katakan aku orang hebat,

Tapi menurutku dia yang lebih kuat.

Isu hangat dia angkat.

Aku terpikat.

Gagal melumat.

Dari kemarin, aku bingung akan cerita mana duluan yang harus ku muat di laman ini. Berulang kali aku ubah naskah sampai sedemikian rupa. Yang menurutku sudah layak pasti aku tayangkan, dan untuk yang belum aku masih coba kembali edit.

Untuk sesi cerita kali ini, aku rasa sudah sangat terlihat jelas tupoksinya (tugas, pokok, fungsi). Lagi-lagi tiap cerita yang ku tuangkan ke dalam tulisan terdapat seseorang dibelakangnya. Bahkan hal sekecil apapun bisa tersirat. Aku beruntung sekali bisa mengenalnya, selain mendapat pengalaman baru. Aku rasa dari pengalaman itu juga bisa berubah jadi pengamalan. Yaaa... setidaknya membuat hidupku cukup tenang. Aku kembali memantapkan tekadku untuk berniat menyelesaikan rangkaian tulisan yang aku buat. "selesaikan apa yang telah kamu mulai". Nah, satu yang aku lupa ingatkan di awal. Bahwa ini semua bukan cerita fiksi hasil dari imajinasi. Seperti dijudul mengulang kembali adalah...