Mohon tunggu...
Ragil Rizki Raditya Esha
Ragil Rizki Raditya Esha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UNISMA 45 BEKASI

Intuisi, karier, dan cinta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merajuk, Meramu, di Kalbu

19 September 2023   22:37 Diperbarui: 12 Oktober 2023   16:51 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikan umpan balik padanya.

Ilustrasi kucing malang menggambarkan dirinya.

Aku beranikan diri untuk menanyakan perihal asimetri kepadanya,

Namun belum berakhir sampai disitu.

Tulisan diatas merupakan tulisan pertama yang aku buat, memanglah klise. Namun, itu semua beranjak dari kisah percintaan yang aku anggap mustahil untuk diterima sebagian orang. Aku percaya suatu saat, tulisan yang aku buat bisa menginspirasi orang banyak untuk "tidak takut" lagi memulai untuk menulis. Meskipun sering kali tulisanku di anggap remeh oleh orang lain. Aku juga berharap orang itu (seseorang) membaca tulisan-ku juga dapat merasakan hal yang sama. Ini merupakan bagian kecil... Kurang lebih masih ada 15 tulisan layaknya seperti ini yang belum sempat ku edit menyerupai puisi.

Berawal dari seorang yang sedang kasmaran, ia dipenuhi rasa takut akan menyatakan perasaannya. Selain takut mengganggunya, pikiran-pikiran lain juga ikut muncul memenuhi isi kepala (yang biasa anak muda sebut overthinking). Lalu, ia pun memberanikan diri untuk mengungkapkannya. Entah kenapa, ia merasa ragu. Hal itulah yang membuat ia berpikir 2 bahkan 3 kali untuk kembali interaksi. Dia pun coba kembali memantaskan diri dan akhirnya pun salah langkah. Waktu dan kesempatan hanyalah datang sekali. Dia seakan dibutakan oleh perasaannya itu sendiri. Dia tidak memikirkan sikon, ia terus memaksakan kehendak. Tangis disini, bukan berarti setelah dia meminta waktu untuk menjawab "ditolak" itu hanya kiasan saja. Gambar di atas sedikit mewakili dirinya. 

:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun