Mohon tunggu...
Ragil Pembelajar
Ragil Pembelajar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Ragil Pembelajar, seorang yang bertekat untuk mencari dan memahami hakekat kehidupan, yang senantiasa mengambil hikmah dalam setiap kejadian yang ditemui. Setiap orang yang telah memberikan sebuah kata maupun teladan yang bisa merubah hidupnya adalah seorang guru bagi Ragil Pembelajar. Tidak ada manusia sempurna dan manusia yang baik, yang ada hanyalah manusia yang berjuang untuk menuju kesempurnaan dan berbuat untuk menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bersyukur Masih Ada Kupu-kupu di Halaman Rumah

13 Januari 2014   10:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi nancerah sambil bermain bersama dua keponakan di halaman rumah, memotret beberapa kupu-kupu yang masih mau singgah di sekitar rumah. Kupu-kupu menyukai tempat-tempat yang bersih dan sejuk dan tidak terpolusi oleh insektisida, asap, bau yang tidak sedap dan lain-lain. Karena sifatnya yang demikian, ordo Lepidoptera(kupu-kupu dan ngengat) menjadi salah satu serangga yang dapat digunakan sebagai bioindikator terhadap perubahan ekologi. Makin tinggi keragaman spesies kupu-kupu di suatu daerah/tempat menandakan lingkungan tersebut masih baik.

13895825851176515863
13895825851176515863

Kita sebagai orang Indonesia harusnya bisa bersyukur, bisa tinggal di negara yang mempunyai keanekaragaman jenis kupu-kupu sekitar 2.500 terbesar kedua di dunia (di dunia ada sekitar 20.000 jenis kupu-kupu) setelah Brasil. Dari jumlah yang ada di negara kita tersebut ada sekitar 1.250 jenis (50%) kupu-kupu yang merupakan endemis Indonesia, jadi dari segi endemisnya Indonesia merupakan negara terbesar di dunia atas keanekaragaman jenis kupu-kupunya, sedangkan Brasil hanya sekitar 10 % saja dari jumlah total jenisnya.

13895826301807641402
13895826301807641402

Sulawesi adalah pulau yang memiliki keunikan kupu-kupu tertinggi di Indonesia. Dari 557 jenis yang ada di sana, sebanyak 239 jenis (lebih dari 40 %) merupakan jenis yang hanya dapat dijumpai di kawasan itu. Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah pusat sebaran kupu-kupu yang sangat terkenal di dunia sehingga Alfred Russell Wallace memberikan julukan “The Kingdom of Butterfly” saat mengunjungi kawasan tersebut dalam ekspedisinya pada tahun 1856-1857. Wallace menemukan sekitar 256 spesies kupu-kupu yang diduga bukan hanya berasal dari Bantimurung tapi telah bercampur dengan kupu-kupu yang berasal dari Halmahera dan Irian Jaya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, telah ditetapkan 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi di Indonesia.

13895826681974702296
13895826681974702296
Kepunahan kupu-kupu selain perburuan juga karena kurangnya makanan di habitatnya. Dan hilangnya kupu-kupu adalah salah satu bukti rusak dan ketidakseimbangan ekosistem. Selain menghisap nektar bunga, menghisap garam mineral dari tanah (untuk membantu proses metabolisme tubuh, dan bagi pejantan agar sayap mereka tampil elok guna memikat para betinanya), kupu-kupu juga sebagai perantara bertemunya putik dan kepala sari untuk sebuah proses penyerbukan pada beberapa tanaman sebagai awal sebuah siklus kelestarian tanaman tersebut. Kupu-kupu (pada masa larvanya/ulat) juga mempunyai kecenderungan hanya memakan satu jenis daun saja, sehingga hilangnya tanaman tersebut juga akan memunahkan kupu-kupu. Salam Konservasi.
1389582709428609807
1389582709428609807

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun