Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

“Wahai Mariska Lubis!!! Belajar dari Politik Dong!!!”, Kata Pemimpin Bangsa

20 Mei 2010   03:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_145376" align="alignleft" width="200" caption="Mariska Lubis (profile kompasiana)"][/caption]

Tersengat oleh kitab “Wahai Pemimpin Bangsa!!! Belajar Dari Seks Dong!!!” konon para pemimpin bangsa kick balik kepada si penulis kitab dengan seruan di atas. Hemm… Ini Indonesia Neng ML ( panggilan Mariska Lubis), dunianya kaum lelaki. Perempuan ojo neko-neko. Sex dan politik mah dolanan lelaki, tau!!!

Aku kenal ML sejak akhir 2009 di public blog Kompasiana, lalu kopi darat beberapa kali, bicara langsung, diskusi, hingga akrab secara pribadi maupun urusan organisasi. Lebih intens waktu diberi kitab“Wahai Pemimpin Bangsa!!! Belajar Dari Seks Dong!!!” dari tangannya langsung plus tanda tangannya sebagai penulis. Membacanya ludes dalam dua hari, persisnya 4 jam. I love this book, very impressive!!!

[caption id="attachment_145379" align="aligncenter" width="240" caption="Seks binatang naon atuh? mohon pencerahan dari bandung!"][/caption]

Sebuah kitab tentang ilmu sex sepanjang 135 halaman plus 24 halaman pengantar, ditata apik, kemasan klasik. Tak ada gambar atau ilustrasi persetubuhan, tak ada siluet remang-remang yang membangkitkan khayal birahi… duh, lalu sexnya di mana yach? “Koq buku sex nggak ngesek sih?”, tanyaku dalam hati, penasaran tapi bersyukur!

Boleh tanya

hai kitab“Wahai Pemimpin Bangsa!!! Belajar Dari Seks Dong!!!”

siapa sih sampeyan?

Ha ha ha ha… Aku dilahirkan oleh perempuan asal Bandung bernama Mariska Lubis. Jebolan Universitas Trisakti dan Unversity of Sydney. Seorang Konsultan Seks juga Blogger Seks Terpopuler di Indonesia. Di perutku terdapat 34 postingannya di public blog Kompasianasejak September 2009 s/d Desember 2009 . Tentang ilmu seks dalam artian seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya. Dari sisi budaya, social, politik, moral, etika, spiritual, psikologi, medis, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Blak-blakan tapi tidak vulgar. Terang-terangan tapi tidak kampungan.

Macam apa sih Mariska Lubis orangnya?

Perempuan setengah baya berwajah menarik, berbadan cukup besar. Cerdas, blak-blakan, pandai bergaul, punya pendirian kuat, punya nyali tinggi di atas rata-rata kaum hawa bahkan kaum adam, kalau bicara kadang diselingi jeda, punya selera humor yang baik, tak sungkan masuki topik kontroversial. Menulis bukan sekedar hobby tapi disertai misi. Pribadi yang unggul dan layak menuai sukses. Bukan pribadi kebanyakan yang: latah, ketagihan koncoisme, doyan keroyokan, tak punya punya nyali tapi napsu di posisi tinggi, takut kehilangan kedudukan, akal-akalan cari pekerjaan.

Apanya yang baru tentang seks?

Di media massa dan internet juga banyak! Detail lagi…

Yang baru adalah diracik dalam rujakan gado-gadorasa manis-gurih-sedep. Dipetik dari buah cinta, daun etika, lalapan filsafat, garam etika, terasi moral, sayur sosial, cabe politik, cuka medis, saus psikologi, dan bahan-bahan lain. Diuleg dalam cobek besar dengan semangat kebangsaan, kemanusiaan sedemikian rupa sehingga siapapun yang mencicipinya bakal ketagihan. hiks.

Tuh kan cuma bikin ketagihan

Ngiler terus jajal macem-macem model

Halaaagh… sami mawon!!! Seks demi seks!!!

Hush! Aku belum selesai bicara nih… “ideologi” seks Mariska Lubis menggagas persetubuhan sehat wal afiat. Kiat manunggaling pasangan lahir-batin, menyatunya jiwa-raga, menampik kenikmatan sesaat tanpa rasa tanpa cinta, mendobrak nilai-nilai yang mapan dalam mitos seks tertutup sekedar kewajiban, menggayang prilaku seksual munafik dalam RT pura-pura rukun-bahagia. Pendeknya menumbuhkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab bahwa seks adalah wujud cinta dan kasih sayang dua insan dari lubuk hati paling dalam guna mengalirkan energi positif ke segenap semesta alam. Semua itu perlu ilmu, penghayatan, dan nyali untuk membahasnya tanpa prasangka.

Ho ho ho… Sangat menarik nih!!!

Siapa saja sih yang turut andil? Siapa saksinya?

Di wajah dan punggungku akan kamu temukan catatan menarik. Ada Widarti Goenawan (istri dedengkot majalah Tempoe budayawan Gunawan Muhammad) yang membawa ML ke sebuah majalah untuk jadi penulis rubrik seks. Andy Syoekry Amalyang menuntunnya ke public blog Kompasiana. Pepih Nugraha yang membopongnya ke penerbit buku Grasindo. Plus puluhan supporter jamaah “laskar jihad” kompasianer yang diwakili oleh Berthy B. Rahawarin, Imansyah Rukka, Risman A. Rachman, dan Syam AR.

Mantaaaaaffffff!!!

Terus apa hubungannya dengan politik dan pemimpin bangsa?

Oh, tentang seruan "Wahai Mariska Lubis!!! Belajar Dari Politik Dong!!!". Begini ya… Main seks dan main politik di negeri kita ini beda jauh, berlawanan arah. Main seks di ruang tertutup hasilnya nyata di ruang terbuka, misalnya punya anak, ha ha ha… Main politik di ruang terbuka hasilnya remang-remang di ruang tertutup - misalnya penunjukan proyek, diskon pajak, dana kampanye, pembebasan tersangka dari jerat hukum.... Bahkan bahkan ada pula di lubuk hati, including agenda tersembunyi di batok kepala para rival.

Teruskan!!! Penasaran nih!!!

ML pandai bicara seks secara lugas dan gamlang. Lempeng-lempeng aja. Ketika suatu saat berada pada nuansa “main politik” bisa jadi kelimpungan, bisa jadi keder!!!... Misalnya nih…. Bagaimana kalau ada yang diam-diam lakukan mobilisasi untuk memaksakan policy tertentu?... Bagaimana mengantisipasi kawan-kawan yang di depan bilang “Ya” di belakang bilang “Tidak” ?...Bagaimana bila menemukan kebanyakan orang di sekitarnya teriak profesionalisme tapi mentalitasnya koncoisme?.... Bagaimana membina kawan-kawan yang taunya cari aman, cari selamat serta keroyokan ikut arus terbesar tak punya nyali menjadi diri sendiri?... Bagiamana menampik stigma borjuis dan sok kuasa hanya karena duduk dua bata lebih tinggi di sebuah kopi darat di atas emperan?

Oh, maksudnya kalau ada yang menyalipnya

di tikungan terakhir tokh?

Whuahahahahaha…. No comment!!! Tanya dong kepada para “pemimpin bangsa” (entah bangsa apa keq) yang mahir main akrobat politik. Juga kepada para murid-muridnya dan pengikutnyayang ada di mana-mana.

Wakakakakaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak…

Itu mah urusan ML aja akh!!!

Aku mau baca bukunya ML aaaaakh….. Cihuyyy!!!

Sekian saudara-saudara sebangsa dan setanah air Indonesia di manapun Anda berada.

*) Pelan-pelan nyruput teh poci gula batu sambil nunggu peluncuran buku ML

Salam Tuljaenak,

Ragile, 20-mei-2010

*)Sumber ilustrasi dari blog Mariska Lubis

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun