[caption id="attachment_79735" align="alignright" width="298" caption="Tifatul Sembiring/Admin (Kompas/Dhoni Setiawan)"][/caption] Tak aneh jika Tifatul Sembiring bersemangat dengan RPM Konten Multimedia. Mengingat latar belakang mantan Ketua Umum PKS yang lekat dengan budaya formalisme Islam. Yang aneh justru kenapa Tifatul ditunjuk menjadi Mentri Komunikasi dan Informasi? Dan kenapa Tifatul tidak menolak jabatan yang hampir pasti tidak akan mampu dilaksanakan dengan baik? RPM Konten Multimendia jelas bermaksud melakukan kontrol isi media massa tak ubahnya peran Mentri Penerangan Jaman Orde Baru yang bisa main bredel terhadap media massa milik lawan politik. Tifatul bisa jadi bukan bermaksud seperti itu, tapi hendak mengendalikan isi media massa. Katakanlah agar Islami, sebuah dalil yang kedengaranya manis dengan implikasi bisa sangat jauh dan sangat getir. Tahun lalu Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad memblokir jejaring Facebook pada masa kampanye Pemilu Presiden karena takut oposisi kuat. Mir Mousavi bisa menang dengan kampanye lewat FB. Tahun lalu juga ada upaya ulama Jawa Timur untuk mengharamkan Facebook dengan dalih aneh-aneh, intinya sih takut teknologi. Tifatul justru aneh kalau tidak bersemangat untuk menggolkan RPM Konten Multimedia. Karena memang dia hidup di lingkungan yang takut kebebasan berpikir. Di PKS ada budaya untuk tunduk kepada satu ulama yang sangat disegani dan sudah lekat dengan perjuangan formalisasi Islam. Dalam artian kehadiran Islam diwujudkan pada penempatan personel di level kekuasaan, bukan kehadiran inti ajaran Islam itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Serupa dengan agenda ICMI bukan? Tidak ada yang salah dengan pilihan politik Tifatul dan PKS. Tetap berorientasi dengan perjuangan ala Ikhwanul Muslimin-Hassan Al Bana dari Mesir maupun import Islam gaya Arab Saudi? Sah-sah saja. Yang jadi masalah adalah ketika kebebasan berpikir dan berpendapat sudah jadi trend dunia maka segala bentuk aturan yang bernada memberangus kebebasan itu pasti kontraproduktif. Segala macam dalil yang manis-manis, alamaaaak..... siapa sih yang mau percaya begitu saja kepada politisi? Sekedar mengingatkan. Politisi kita hanya tertarik kepada tiga hal: untung, menang dan berkuasa. Coba ingat-ingat. Kenapa PKS bergabung dengan kubu SBY, bukan dengan kubu JK yang didukung tokoh-tokoh Islam pada Pilpres 2009? Jawabannya persis seperti yang dikatakan oleh Amien Rais: kita berkoalisi untuk menang (untuk menang, bukan?). RPM Konten Multimedia jelas harus ditolak, apapun alasannya. Apalagi kita tahu siapa di belakang semua itu. Dan lebih baik lagi Tifatul mundur dari jabatan Menkominfo, lebih cocok jadi Mentri Sosial atau Mentri Agama. Dugaan subyektif saya justru Tifatul sengaja ditempatkan pada jabatan Mentri Komunikasi dan Informasi agar gagal melaksanakan tugas sekaligus untuk menggoyah PKS secara keseluruhan. * Salam, Ragile, 23-feb-2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H