[caption id="attachment_267312" align="alignright" width="300" caption="Ilustrasi?Admin (Shutterstock)"][/caption] By Ragile 27-sep-2010. Banyak yang cuek. Banyak pula pertanyaan seputar akun siluman dunia maya terutama karena dirasa mengacau. Pada saat yang sama akun siluman adalah solusi praktis bagi si pemilik untuk tujuan tertentu. Mari kita bahas blak-blakan, serius tapi santai misalnya sambil ngemut premen karet juga boleeeh... he he. A) Saya pernah punya satu akun siluman dengan nama @ariani. Saya pakai akun tsb kira kira 12 hari saja di Kompasiana. Alasannya apa silakan baca postingan saya sebelumnya di bawah ini. Anda bebas menilai. Sejak itu tidak tertarik bikin lagi karena tujuan eksperimen karakteristik dunia maya sudah tercapai. Ya sudah... B) Tahun lalu trend akun siluman pakai NAMA ORANG, tahun ini trendnya pakai nama SIFAT ORANG dan gabungan NAMA & SIFAT. Ada yang pasif sekedar untuk cadangan/hiburan semata. Yang ini tidak perlu dibahas. Ada yang agresif-provokatif untuk misi penyerangan. Nah ini saja asyik dibahas. 1) Yang agresif-provokatif untuk menyerang kelompok lawan dengan segala cara. Karena tidak berani pakai akun sendiri/asli yang dijaga baik baik citranya. Penyerangan dari mulai penghinaan sampai teror agar lawan bisa dibungkam. Pemilik akun ini umumnya orang suka numpet-ngumpet. Akun siluman jadi solusi praktis melampiaskan hasrat tanpa harus tanggung jawab. Enak 'kan? 2) Pada umumnya siluman agresif-provokatif beroperasi di rubrik keras, misal: politik, hukum, keamanan, agama. Makin lama makin ketagihan akun siluman guna mengatasi segala perkara agar orang lain nurut. Bila cara halus tidak mempan maka cara kasar dimainkan dengan keyakinan demi "misi suci": bela negara, ideologi, agama, uang, institusi. Menebarkan ketakutan adalah menu sehari hari. 3) Profile siluman adalah palsu dalam hal: usia, jenis kelamin, domisili, profesi, agama, foto, dll. Tak heran ada yang ngaku di negara luar padahal ada di dalam negeri, atau sebaliknya. Ada pula yang cuma palsu jenis kelamin untuk misi bela ekstrimis agama dengan cara kasar tapi di akun aslinya punya image alim, santun, bijak, cinta damai. Nah model yang begini ini nih laris manis belakangan ini dengan mencuatnya issue agama. 4) Jangan kaget bila Anda menemukan pemilik akun siluman agresif-provokatif yang sudah ketagihan adalah serupa terungkapnya teroris di tetangga Anda. Siap siap untuk tercengang tidak percaya. KHUSUS siluman dari situs lain - misal lawan kompasiana di dalam maupun di luar negeri - jelas punya tujuan untuk acak acak agar penghuni murka... terus tidak betah... terus minggat... Terus pindah ke lain hati atas tuntunan akun siluman. Cerdik nggak sih? Apakah Anda pernah merasakan ulah siluman agresif-provokatif? Gimana mengatasinya? Tidak sulit: jangan dilayani artikel maupun komennya. Bila penasaran coba test via sapaan atau inbox, itu hal yang tidak mereka sukai karena tidak ada publikasi. Ingat yang mereka incar adalah publikasi. Maka yang paling mereka benci adalah tanpa komen dan tanpa dibalas komen. Atau Anda pakai cara lain agar mereka minggat sendiri. Kalau mereka ngoceh terus anggap saja anjing menggonggong kafilah berlalu, bereeesss. "Mungkin Ketololan pemilik akun siluman agresif-provokatif cuma dua yaitu: memaksa orang agar percaya bahwa mereka tidak ada, dan yakin bisa sembunyi untuk selamanya." Terlepas dari semua itu pemilik akun siluman agresif adalah pribadi pribadi saudara kita yang layak dikasihani karena swasembada penyakit yang tak bisa disembuhkan oleh orang lain... Whua ha ha ha... * Salam tuljaenak, * * postingan sebelumnya: Ini Akun Siluman Saya, Mana Akun Siluman Anda? * Selama 2 minggu tulisan teman-teman dibawah ini akan ikut meramaikan lapak saya; @Median Editya           Sebuah perenungan part 1 @Irsyam Syam               Mudik singkat dari soetta ke sulhas @Widianto H. Didiet    Teori dasar fotografi 5 kombinasi antara diagfragma speed dan iso @Ibay Benz Eduard       Gedung dpr baru hotel bintang 5 @Astoko Datu              Petani yang selalu dikalahkan @Sukmono Rihawanto  Sandal bandhol menendang acfta Della Anna………..  Pasar Kelontong Belanda Saingan Berat Pasar Kaget Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H