LANJUTAN dari Bab 1. Ini kisah sebuah rumah tangga yg dituturkan oleh kedua belah pihak, baik istri maupun suami, pada akhir pekan tahun 2009. Tarik-ulur yg ganjil dan misterius dalam mengambil putusan akhir nasib rumah tangga mereka. Untuk mudahnya sebut saja mereka adalah Rojali dan Savitri.
Ketika sebuah rumah tangga yg dibangun dengan susah payah hanya berujud istana dengan retak-retak hampir pada semua dinding dan lantainya, keruntuhan hanya soal waktu. Kecuali ada inisiatif renovasi besar-besaran berbahan baku cinta-kasih, kejujuran, dan introspeksi.
"Mas, besok aku ke rumah ortu nginep sama saudara-saudara ya," Savitri membuka pembicaraan.
"Besok kan Sabtu malam Minggu..." Rojali mengingatkan istrinya.
"Tapi ada acara keluarga."
"Hmm... Kamu selalu cari-cari alasan supaya pergi tanpa aku."
"Habis kamu nggak pernah ajak jalan."
"Bukannya kamu yg nggak suka kalo jalan sama aku?"
"Anak-anak... mantu... temen-temen...." Savitri keceplosan apa yg selalu di dalam hatinya.
Entah sudah berapa puluh kali setiap hari Minggu keduanya pisah tempat. Punya acara masing-masing. Entah sudah berapa puluh kali setiap malam Minggu keduanya tidak tahu mau apa. Lalu buru-buru matikan lampu, pergi tidur dalam suasana dingin sepi. Beberapa kali dicoba pergi bareng untuk menghidupkan suasana. Hasilnya mengecewakan. Keintiman sirna. Keakraban kaku. Keceriaan membisu. Jaga jarak kian melebar. Dinding pemisah dua hati makin tinggi.
Keduanya saling curiga. Bisa jadi masing-masing sudah pindah ke lain hati. Apa iya?