Berikut ini kesaksian Jim Stone, kristen Amerika-Kanada, tentang ritual pemuja setan di dunia Barat dengan tumbal (korban persembahan) bayi/anak. Juga tumbal darah manusia pada umumnya. Kisahkannya berdasarkan investigasi bertahun-tahun. Disertai pengakuan teman-temannya, baik penganut yahudi maupun mormon. Praktek muja setan (lucifer) ini tujuannya adalah demi meraih kuasa dunia berkat karunia setan.
Kepercayaan dasar pemuja setan (lucifer), luciferianisme.
Mereka percaya hidup hanya di dunia, tidak ada pengadilan alam akhirat, kekayaan adalah kesucian, cara memperoleh kekayaan/kuasa boleh menghalalkan segala cara, ingkar janji dan menipu tidak masalah, tumbal darah demi menyenangkan hati lucifer sang pemberi kuasa.
Contoh ritual muja setan (lucifer).
Seorang sahabat perempuan moron cerita kepada Jim Stone. Dia amat tertekan diajak ikut keluarga buat upacara persembahan dengan tumbal anak-anak. Dalam hal ini mereka cari anak gelandangan untuk dibunuh dalam ritual mistis tersebut. Sejak itu si cewek jarang bersosialisasi, amat pendiam, dan terkesan takut bicara dengan orang lain.
Seorang rekan kerja pada awal 1990an bertutur kepada Jim Stone. Mereka, Pemuja lucifer (luciferian), biasa sembahyang dalam ruang rahasia. Mereka menari-nari dalam lingkaran api. Setan ( yang disebutnya demon atau mahluk halus ) muncul kemudian loncat-loncat keluar-masuk lingkaran api.
Pelakunya?
Bukan cuma sekte dalam yahudi tapi juga pada mormon. Namun pada umumnya luciferianisme dinisbatkan pada sekte tertentu dalam yahudi.
Saksi-saksi kenamaan.
Dulu awal tahun 1980an pernah ditayangkan TV kesaksian praktek muja lucifer oleh Oprah Winfrey Show. Di samping itu ada Michael Merrit yang terlahir dalam keluarga Rothschild. Dia menolak praktek persembahan darah anak buat lucifer. Kisahnya menarik perhatian publik.
Tradisi perempuan hamil pindah tempat untuk sembunyi.