[caption id="attachment_163940" align="alignright" width="254" caption="Kompasiana/Admin (Kompasiana.com)"][/caption] Ini dia 21 Postingan menarik selama Febuari 2010 dari 21 Kompasiner Jilid Dua (23-42). Melanjutkan tradisi, kali ini saya bekerjasama dengan TIM 7 yaitu 7 kawan Kompasiner. Mohon maaf ini semata-mata pilihan kami pribadi. Susunan nomor urut tidak dimaksudkan mewakili urutan mutu maupun peringkat. Mana yang kami temukan OKE langsung didaftar. Dengan semangat “Tidak penting siapa yang menulis, yang penting apa yang ditulis“. Berikut ini Mutiara-Mutiara Kompasiana (MK) Edisi 2010-01-B untuk postingan Februari 2010 halaman Dua dari rencana total 99 postingan dari 99 kompasiner:
22. Melok sangat jeli menggugah kita bahwa pura-pura tidak waras agar lolos dari jerat hukum sudah dilakukan sejak…..”….London pada 10 Juni 1840. Ratu Victoria memutuskan untuk berjalan-jalan mengeliling Taman Hyde dengan kereta kudanya. Malang bagi sang ratu, sedang asyik-asyiknya menikmati panorama, seorang pemuda berusia 18 tahun menodongkan dua buah pistol dan meletuskan tembakan ke arahnya.” Itulah kutipan dari tulisannya yang sangat mempesona di sini: Ngaku Gila Agar Tak Dipenjara
*
23. Ken Orok menuturkan kembali keberingasan Adolf Hitler yang menggunakan Teori Evolusi Charles Darwin untuk mengagungkan bangsa Arya Jerman sekaligus memusnahkan yang lainnya di muka bumi. Diulas dengan cerdas, kocak, mengagumkan. Di sini: Jangan Kaitkan Hitler Dengan Pimpinan Bangsa Kita.
*
24.Fidel Dapati Giawa menemukan bukti bahwa penjajahan berjalan terus, dari bangsa asing pindah ke bangsa sendiri – katakanlah swasembda penjajahan – dengan mengambil contoh perbedaan mencolok gaji pekerja LSM untuk lokal dan asing serta prilaku tuan tanah mereka yg bekerja untuk asing. Sebuah artikel sederhana yg benar-benar tajam.... di sini: Imperialisme Pembangunan.
*
25. MkabulBudiono-RRI punya kiat cerdik untuk menjelaskan perseteruan publik dalam menanggapi skandal Bank Century. Mengambil anekdot tokoh legendaris Nasrudin plus menitipkan pengertian persepsi, identifikasi dan interpretasi - menuntun kita untuk tidak lagi bingung dan terombang-ambing tarung media massa. Buruan deh baca di sini... Bingung Dengan Kasus Century?
*
26. Ouda Saija kembali mempesona, kali ini menawarkan imaginasi kisah cinta legendaris Ken Dedes-Ken Arok, dari persepektif takdir-harapan-kutukan, cinta dan darah, napsu dan pasrah, diri dan cermin, dihadirkan hidup-hidup di bawah hidung Anda di sini:Cinta Terkutuk?
*
27. Ahmed Tsar Blenzinky bisa jadi blogger paling peduli PRT, sebuah kepedulian konkret ketika khalayak melototi penggede di atas dan tetangga sebelah, sebuah ulasan bernas dan kuat tentang derita PRT pada peringatan Hari Pembantu Rumah Tangga, 15-Februari. Acung jempol buat Ahmed di sini: Housemaid’s Day
*
28. Edi Santana Sembiring mengulas lugas carut-marut budaya lawan politik bangsa Indonesia, kekuasaan lawan kebebasan berekspresi, dunia maya lawan dunia nyata, kenyataan lawan mimpi dan khayalan. Ketika penguasa hendak mengontrol dan menghakimi buah pikiran, apa jadinya? Persisnya keresahan umum tumplek-blek di sini: Hati-Hati Berkomentar Di Kompasiana
*
29. Yusran Darmawan dengan apiknya mengajak kita belajar dari orang besar India bernama Gandhi, yang pernah digambarkan reporter BBC London, “….Seorang pria yang hanya punya sekeping hati. Namun sekeping hati itu telah mengharu-biru dunia. Sekeping hati itu telah mencairkan seluruh batas keangkuhan manusia. Sekeping hati yang mungkin lebih agung dari Yesus pada ratusan tahun silam.”.... Sangat disayangkan bila kita lupa baca yang satu ini : Inspirasi Gandhi Untuk Indonesia
*
30. Ary Amhir “Si Pengelana Abadi” kali ini berkelana ke tanah Pariaman, dongen nyata “lelaki dibeli” agar bisa nikah. Serupa di India? Tak istimewa karena bukan rahasia, tak layak dimasukan ke dalam kotak sejarah masa silam karena terus berlanjut…. Akh, sudahlah nggak nyambung kalau belum baca lengkap di sini: Mengapa Lelaki Pariaman Dibeli?
*
31. Mukti Ali “Dubes Indo untuk Arab” beri info komplet pake telor aturan maen bersosialisasi yang aman di Dubai, yang juga cermin aturan umum di Negara-negara Arab yang ketat. Harap simak baik-baik sabda Mukti Ali kalau pengen selamat dari “nikmatnya” indekos di penjara sana. Buruan baca dong: Aturan-Aturan Khas Dubai
*
32. Babeh Helmi “Raja Komik Humor” membombardir kita dengan kelakuan Kompasianer yang konyol dan kocak, dibumbui imaginasi liar Si Babeh bikin ngakak abis pembaca… Duh, keterlaluan kalo nggak tau yang satu ini: Nikah Siri Di TIM
*
33. Aris Munandar Inside, periset dan penulis buku, beri warning bahwa pakta bebas-dagang-antar-negara Asean ACFTA bisa membawa petaka bagi khususnya industri kecil. Karena Negara jiran sudah siap dengan macam-macam jurus ampuh di sini nih…. Stop Press: Produk Halal Thailand Hadang China, Serbu Indonesia.
*
34. Samdy Saragih, cerdas dan tajam menghujam, menyoal pengadilan, bukan benar tidaknya, tapi siapa yang pantas dikasihani di negeri di mana hukum ibarat warung doyong? Si Hakim….!!! Koq bisa? Makanya baca deh di sini: Hakim Malang
*
35. Minami punya simpanan kisah inspiratif di tengah goyah negeri rame korupsi. Ada 3 pejabat sejak jaman kemerdekaan yang dikenal jujur dan sederhana. Tak cuma nama dan jabatannya, juga kisah menarik di tengah kejujuran dan kesederhaan mereka, sangat menyentuh dan manusiawi. Adakah pajabat yang mau melandjoetken djadi joejoer seperti di sini: Kisah 3 Pejabat Indonesia Terjujur
*
36. Risman Aceh menghidangkan menu Indonesia Indah dalam dalam lembaran pemikiran, sederhana, mendalam, sekaligus menggugat saudara-saudara kita yang doyan adu pinter tapi nolak adu bener apalagi diajak bener kalau nggak ada iming-iming dan utang budi. Supaya nggak ribut melulu buruan simak baik-baik di sini: Pintar Koq Keblinger!
*
37. Zulfikar Akbar, tak pelak ngelotok bahasa sufistik yg tak cemas cibiran, tak goyah pengucilan, tak teriak kelaparan, tak peduli sanjungan, tak rindu kecukupan karena bagi pecinta Ilahi tak ada kata kurang dalam lautan kasih sayangNYA. Makanya jangan cengeng kalo mau nikmati hidup bisa lho ambil di sini: Pelajaran Dari Gelandangan
*
38. Vicky Laurentina, langganan “loe-gue” style Bantu kita mengenal sisi posisif pada diri sendiri agar mampu meraih harapan walau nyaris mustahil menurut khalayak, dengan tangkas-cerdas-kocak Vicky kasih kiatnya sembari ambil contoh lakon kisah presiden Amrik Kennedy dan artis Ayu Azhari. Monggo Mas.... baca dong di sini:Jual Diri
*
39. Winda Krisnadefa, “Si Emak Gaul” berbagi pengalaman kemahiran seni merangkai potongan kertas – paper art – dari otodidak yg digelutinya menghasilkan karya-karya cantik layak dipamerkan. Gampang, sumpah!!! ( kalo udah jago, hiks) Gimana sih caranya? Baca dong di sini: Paper Art
*
40. Mia Imagina, menegaskan kemahirannya mengolah keindahan aksara dalam sebuah puisi memuja cokelat, barangkali saking doyannya nyam-nyam-nyam, bisa jadi puisinya lebih lezat dari pada coklat manapun di muka bumi. Akh, ini dia di sini: Ode Untuk Coklat
*
41. Kit Rose, menggoreskan kisah cinta dengan bahasa dan lenggang halus menawan, seperti biasanya kelam mendayu-pilu, kali ini dalam tokoh Inge dan Arbi, ada misteri, ada cinta, misteri apakah gerangan? Dokter cinta menjawabnya di sini nih: Misteri Kado Cinta
*
42. Mariska Lubis, blogger sex terpopuler di Indonesia, barangkali sedang mabok cinta sampai ubun-ubun layaknya anak muda, menangkap risau hati pasangan yang cemas ditinggal kekasih, seperti jeritan cintanya di sini: Jangan Pergi!!! Aku Ingin Selalu Bercinta Denganmu
* Kami ucapkan terimkasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para penulis postingan tersebut di atas. Mohon maaf bila ada salah tulis nama, judul, dll karena keterbatasan pengetahuan kami. Saran dan kritik sangat kami harapkan. Kirim link ke lapak saya (Ragile) sangat membantu jika postingan Anda memikat. ( BERSAMBUNG ) Selamat menikmati. Salam Tuljaenak, Ragile, 11-jun-2010 NB: Ternyata gemar menghargai penulis sama wajibnya dengan gemar cari ilmu* PS : I love you *) Klik di sini Mutiara Kompasiana (MK) Edisi Februari 2010 Jilid Satu (01-21) *) Klik di sini Mutiara Kompasiana (MK) edisi Januari 2010 Jilid Satu (01-33), Jilid Dua (34-66), Jilid Tiga (67-99) ATTENTION please: Atas saran kawan-kawan Mutiara-Mutiara Kompasiana ganti nama jadi Mutiara Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H