Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mega Proyek Singapore Oil Store Bawah Laut, Bagaimana Indonesia?

7 Maret 2011   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:59 3261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_94872" align="aligncenter" width="680" caption="The Jurong Rock Cavern at Singapore For Oil Store Under sea (doc The New York Times)"][/caption] Setelah sukses reklamasi pantai dengan pasir Indonesia yang kontroversial itu, kini Singapura kembali unjuk gigi dengan membangun oil store dalam bentuk bunker bawah laut. Sebuah mega proyek untuk penampungan minyak di bawah pantai pulau reklamasi. Namun  pihak Indonesia nampaknya belum bereaksi, terbukti dengan tiadanya antisipasi dampak ekonomi maupun lingkungan sebagaimana kasus reklamasi dan penambangan pasir yang dinilai WALHI merugikan Indonesia. Padahal mega proyek ini sudah dikonfirmasi oleh Big Boss Jurong Town Corporation (JTC) yaitu Manohan Khiatani untuk menyelesaikan mega proyek Jurong Rock Covern (JRC) sebagaimana dikutip oleh International Herald Tribune, 21-feb-2011. Sejauh ini telah dibangun terowongan sepanjang 2,1 km, kedalaman 120 m di bawah ceruk Banyan yang merupakan bagian  pulau buatan  bernama Jurong, hasil reklamasi yang menjadi rumah perusahaan industri petrokimia. Pembangunan gua-gua untuk penyimpanan minyak itu dimulai dengan 5 buah pada tahap pertama yang dijadwalkan kelar 2014. [caption id="attachment_93009" align="aligncenter" width="590" caption="JTC - Jurong Town Corporation (doc jtc.gov.sg)"]

129950951331623577
129950951331623577
[/caption] Kapasitas daya tampung minyak Singapura kini mencapai 20 juta kubik meter. Sejauh ini telah dianggarkan biaya US$743 sejak kontruksi 2007. Tahap kedua untuk tambahan 1,32 juta kubik meter belum ditetapkan biayanya untuk proyek Jurong Rock Caverns tersebut. Semua ini dalam rangka menjawab meningkatnya permintaan minyak di Asia dan akan menjadi salah satu pusat penyimpanan minyak terbesar di dunia. Diperkirakan sampai dengan 2020 Asia akan mencapai  50% dari kebutuhan minyak dunia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di benua ini. [caption id="attachment_93011" align="aligncenter" width="500" caption="Jurong Island (doc wildsingapore.com)"]
12995100781299772171
12995100781299772171
[/caption] Jurong Island Menurut catatan sejarah Pulau Jurong adalah sebuah pulau buatan yang terletak di barat daya pulau utama Singapura , dari Jurong Industrial Estate. Pulau ini terbentuk dari penggabungan beberapa pulau lepas pantai , terutama tujuh pulau yaitu Pulau Ayer Chawan, Pulau Ayer Merbau, Pulau Merlimau, Pulau Pesek,  Pulau Pesek Kecil, Pulau Sakra dan Pulau Seraya. Penggabungan ini dilakukan melalui reklamasi (pengurukan tanah). Lahan reklamasi di Pulau Jurong  selesai 24 September 2009. Kini Pulau Jurong membentuk lahas seluas kira-kira 32 km 2 dari semula kurang dari 10 km 2. Bahkan Jurong Island telah menjelma menjadi pulau terbesar di Singapura di luar daratan Singapura. Di sini pula pusat industri petrokimia dibangun dan dikendalikan oleh Jurong Town Corporation (JTC). Sesuai rencana sejak 2001 dan dilaksanakan 2007, pekerjaan konstruksi  Jurong Rock Caverns (JRC) pertama bawah tanah pada gua bebatuan untuk penyimpanan minyak mentah, kondensat , nafta dan gas-minyak. Pekerjaan  dimulai pada bulan Februari 2007. JTC  ditunjuk  pemerintah  untuk melaksanakan pembangunan JRC. Terletak di bawah dasar laut Banyan Basin di Jurong Island, JRC tadinya menjadwalkan selesai secara bertahap mulai 2013. Pada tahap pertama gua-gua penyimpanan akan memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 1,47 juta meter kubik.  Tahap kedua berpotensi  menambah 1.32 juta meter kubik. Di samping itu ada juga rencana untuk membangun jalan lintas kedua untuk menghubungkan ujung Barat Jurong Island Highway dan Gul Road di Jurong Industrial Estate di daratan Singapura. Malaysia dikabarkan akan menyusul untuk memiliki penyimpanan minyak dalam kapasitas besar mengingat tidak mungkin Singapura mampu memenuhi untuk kebutuhan Asia. Dijadwalkan usai 2013 tahap pertama dan 2017 tahap kedua. Nah, bagaimana dengan rencana Indonesia kedepan dalam hal ini belumlah jelas. Yang sudah jelas barulah rencana menaikan harga BBM mulai April 2011. Akankah Indonedia terus menjadi konsumen dan penonton sementara sumur minyak bertebaran di mana mana dan luas wilayah sangat jauh lebih luas daripada gabungan wilayah Singapura plus Malaysia? Ataukah  hanya akan bereaksi sesaat, kemudian lenyap, seperti yang sudah-sudah...? **

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun