Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kiat Mengorek Informasi Rahasia Sambil Ngobrol di Cafe dalam Hotel

27 Juni 2012   05:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:29 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340782142770730464

[caption id="attachment_197305" align="aligncenter" width="500" caption="ilustrasi/admin(shutterstock.com)"][/caption] Mulanya tidak sengaja saya perhatikan seorang ajudan Wakil Presiden RI Try Sutrisno di sebuah hotel bintang tiga Jakarta Pusat. Beliau sering datang siang hari untuk rilex. Sebulan sekali potong rambut. Lama-lama baru ngeh wajah beliau sering muncul di media masa. Ketika itu tahun 1996 beliau adalah Ketua Umum organisasi kenamaan di Indonesia. Entah mengapa saya tergerak untuk cari tau siapakah gerangan dan mengapa sering mojok di hotel ini. Memanfaatkan jabatan sebagai salah satu Manager di hotel. Mengantongi fasilitas compliment (gratis ini itu) sebagai salah satu Manager, saya lakukan pendekatan kepada beliau. Mulai deh ngobrol bareng di Barber Shop & Salon dalam hotel. Sumpah beliau ini amat sulit didekati. Di samping beliau berlatar belakang militer juga sangat ketat merahasiakan kehadirannya. Dia hadir ke hotel selalu lewat pintu belakang di sebelah lahan parkir. Mohon maaf nama dan aktivitas beliau di hotel tidak akan saya ungkap. Ketika malam mulai merayap beliau baru berani nongkrong di Coffee Shop, sendirian, nyaris tanpa tamu lain. Dengan sedikit trik saya berhasil ngobrol satu meja dengan beliau sekitar 3 jam, hanya berdua sambil makan dan ngopi serta ngrokok. Sejak itu kami akrab ngobrol dengan tetap off-the-record. Maklum beliau jaga kepercayaan dari atasan yaitu Wakil Presiden Try Sutrisno yang menjabata pada periode 1993-1998. Saya kaget ternyata beliau adalah salah satu ajudan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan mengetuai jabatan-jabatan penting. Berbadan tinggi besar, berwibawa, dan pendiam membuat saya terkesan kepada beliau. Pada saat itulah saya baru tau persis siapa beliau sebenarnya. Makin akrab lama-lama bagaikan tabir tersingkap angin sepoi-sopoi. Informasi penting tersingkap tapi saya diminta tutup mulut. Informasi rahasia seputar keresahan beliau atas merebaknya korupsi, pungutan liar, katabelece yang menggerogoti ketahanan nasional. Bukan omong kosong, beliau buka rahasia praktek tercela oleh kalangan istana, keluarga presiden, hingga dana parkir puluhan milyar Rupiah per bulan di Jakarta. Semua mencengangkan karena tidak pernah terekspose di media massa saat itu yang masih jaman Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Bukan omong kosong, informasi dari beliau baru terkuak di media massa setelah Reformasi 1998 yang mengakhiri sistem diktator yang mengekang kebebasan pers. Sejak itu baru sadar bahwa cafe atau coffee shop dalam hotel menyimpan potensi besar untuk mengorek informasi rahasia. Belajar dari peristiwa di atas sejak itu saya memanfaatkan cafe, coffee shop dan restoran dalam hotel untuk cari informasi. Kebetulan sejak 1990 berkarir di lingkungan bisnis perhotelan hingga menjelang 2010. Ternyata saya temukan banyak hal menarik ketika memanfaatkan ruang khusus tsb untuk mengorek informasi. Beberapa catatan penting tentang jenis manusia yang dijadikan target pengorekan informasi di antaranya adalah: 1) Pejabat Negara: biasanya suka ngajak mojok di meja tersembunyi karena tidak mau ketauan atasan. Umumnya berbahasa rada formil dan suka bila ditawari fasilitas gratis/compliment. Mereka sensitif dengan tata krama ala pejabat. Hirarki jabatan adalah penting bagi mereka. Maka jamulah mereka dengan menghargai jabatan mereka agar happy ngobrol dengan Anda. 2) Pengusaha: biasanya bebas duduk di meja manapun asal nyaman. Kebanyakan suka gaya bebas dalam berbahasa dan tata krama. Uang jauh lebih penting daripada jabatan bagi mereka. Maka sambutlah mereka dengan hal-hal berbau uang dan proyek menggiurkan agar awet ngobrol. 3) Artis/selebriti: biasanya suka duduk di meja yang mudah diliat banyak orang. Kebanyakan sangat longgar dalam berbahasa, bergaul dan moralitas. Bagi mereka popularitas dan pemujaan dari fans adalah segala-galanya. Maka hadapilah mereka dengan menunjukkan rasa kagum agar mereka betah diajak ngobrol. Dari ketiga jenis manusia di atas pada umumnya suka diajak mampir bila janji ketemu pas jam makan pagi/siang/malam. Sedangkan khusus jam ngorek informasi lebih afdol setelah makan malam. Makin malem makin asyik buka-buka kartu. Kadang miris sendiri saking terlalu banyak informasi yang amat sensitif mengalir deras seolah bendungan udah jebol. Kadang ketawa sendiri... Antara 2007-2010 ketika dapet job khusus Auditur Keuangan di tempat lain, saya terpaksa melakukan penyamaran ketika ketemu target. Apa boleh buat demi mengungkap skandal keuangan milyaran Rupiah. Setelah misi selesa ketawa sendiri; seakan ada mirip2nya dengan trik dalam novel dan film yang dipakai Sherlock Holmes, Hercule Poirot, James Bond. Nah, bila Anda dalam posisi pengorek informasi perhatikan yang satu ini. Supaya enjoy ngobrol sembari ngorek informasi maka jangan sekali-kali Anda melirik jam tangan. Biarkan mereka "bernyanyi" sepuas hati, Anda tinggal "ngipasi" sekalian jadi pendengar paling setia yang tak akan merugi. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun