[caption id="attachment_87034" align="aligncenter" width="640" caption="Marissa Haque dan Ikang Fawzi (foto kiriman dari Marissa Haque)"][/caption] Apakah Roy Suryo dan Polisi turut membantu menelusuri pihak-pihak yang secara sistematis menyerang keluarga Marissa Haque dengan keterangan, foto dan video palsu? Saya tidak tahu persis, kecuali bahwa beberapa nama pakar IT dan pejabat polisi eselon menengah disebut-sebut namanya. Itu terekam dalam SMS dari Icha kepada saya dalam 2 bulan terakhir. Dan sistematic attack itu menurut Icha sangat nyata. Bagaimana ceritanya? CYBER CRIME. Ini lanjutan dari postingan saya tentang langkah hukum Marissa Haque. Saya menangkapnya sebagai upaya membongkar jaringan cyber crime, versi Icha lho, khususnya yang menyerang Icha, keluarganya, dan rekan rekannya. Keluarga Marissa Haque-Ikang Fawzi jadi korban dengan Bukti-bukti nyata ada. Maka ke kantor Kriminal Khusus Polda Metrojaya datanglah Icha untuk mengadukan perkara agar ada efek jera kepada pelakunya. Dan ternyata ada benarnya. Ketika Icha datang ke Krimsus pada 28-01-2011 banyak bukti bukti telah dihapus oleh pelaku. Rupanya pelaku ketakutan setelah baca blog Icha beberapa hari sebelumnya yang berisi rencana pengaduan ke polisi. AKUN ABAL-ABAL. Selama kurang lebih dua bulan Icha disibukkan oleh akun-akun palsu yang mengatasnamakan dirinya di sebuah blog. Juga berurusan dengan beberapa situs berita dan infotaintment on line yang menyebarkan interview palsu dan mengunggah foto dan video abal-abal guna meruntuhkan citranya. Kebetulan Icha dan Ikang sepasang suami-istri dengan profesi artis-politisi. Maka tak heran jika Icha menduga ada motif pribadi dan politis di balik semua itu. Saya perhatikan Icha memasukan akun nama asli dan nama samaran yang dimasukkan ke dalam daftar pihak-pihak yang akan digugat. KOMPASIANA. Bahwa kemudian terseret nama beberapa penulis blog Kompasiana, itu agak beda ceritanya. Siang itu di Kantor Kriminal Khusus Polda Metrojaya kami bicara santai saja. Kecuali Icha yang agak gemas menyelesaikan "PR"-nya. Dia bilang paham betul konsekwensi dari langkah hukumnya. Saya kaget karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda kompasianer akan jadi sasaran. Namun karena Icha punya kalkulasi sendiri maka saya serahkan pada hak pribadi dia. Walau saya tidak sependapat pada poin ini. Selama 6 jam di sana saya rasakan bapak bapak dan ibu ibu polisi sangat ramah dan akrab. Jauh deh dari kesan serem polisi selama ini. Eh, saya ujug-ujug ingat ayah saya almarhum polisi jaman tahun 50-an di Brebes Jawa Tengah. Di sana jadi tau juga ada polwan jago komputer jebolan luar negeri. Ketika bahas pelanggaran hukum jatuhnya pada materi baik berupa kalimat, gambar, dll. Bahkan walau telah dihapus masih bisa diperkarakan karena terlanjur menjdi könsumsi publik - bisa ditelusuri bekas hapusan. Selama hadir di sana Saya lebih sering manggut manggut karena hadir hanya untuk beri dukungan moril. Dan ogah berurusan dengan perkara hukum. Apakah BAP sudah selesai atau belum hanya Icha dan polisi yang tahu. Sebagai orang biasa saya tidak mau ribet jika ada postingan yang menjatuhkan nama saya. Tulisan dibalas dengan tulisan. Selesai. Dan itu selama ini mujarab bagi diri saya. Tapi mungkin lain ceritanya yah di mata selebriti, artis, dan politisi. Saya berusaha memahami apa yang terbersit dalam hati dan pikiran Icha. Tapi kadang ngakak sendiri. Alamaaak... Lah wong saya nggak pernah jadi selebriti, artis, orang kaya, maupun politisi seperti keluarga Icha. Paling banter cuma jadi Kopral Kenthir di Planet Kenthir. Itu juga buat diketawain dan digosipin yang edan-edanan ala teman teman Kompasiana. I KNOW WHAT YOU WORRY ABOUT, MY FRIENDS. Kekhawatiran Ouda Saija pada postingannya hari ini saya setuju dan sependapat 100%. Lalu apa yang akan terjadi dan bagaimana menyakapi? Menurut saya tak ada alasan untuk takut menulis dan bersikap kritis. Tetap Menulis. Tetap Kritis. Dan Bergairah. *)Artikel dan postingan terkait: Teror dan Horor Kepada Facebooker Marissa Haque Akan Adukan Dua Situs Dan Dua Kompasiner Ke Polisi Semoga Penjahat Cyber.... (Oleh: Marissa Haque) Pelaporan Kompasiner Ke Polisi Adalah Masalah Serius (oleh: Auda Saija) *** Salam Tuljaenak Engkong Ragile alias Kopral Kenthir, 02feb2011 *
*
Postingan sebelumnya :
Gentar Revolusi, Raja Yordania Pecat Perdana Mentri
*
Postingan kawan Della Anna :
Penghitungan Keliru Gaji Presiden SBY
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H