Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemarahan Umat kepada Nabi Baru

19 Februari 2011   04:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:28 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Andaikata ada pertanyaan kepada umat, "TEROR APAKAH YANG PALING MENAKUTKAN?". Jawabnya, "Nabi Baru"... Sejarah mengajarkan sejak manusia memegang sesembahan selalu disisipi nabi baru. Penerang pelita. Pemicu hura hara. Pelita bagi yang meyakini. Huru hara bagi yang murka. Namun sejarah terus berulang. Dalam genting seperti itu akal sehat dan iman terjerembab ke dasar jurang. Cendekiawan dan pemuka agama terperosok jauh ke bawah sana, secara berjamaah. Betulkah demikian dan apa penyebabnya?


KEMAPANAN VERSUS PERUBAHAN


Bahwa manusia menghendaki kemapanan itu pasti. Dalam segala hal. Itu dia masalahnya. Angin perubahan adalah teror bagi kaum yang mapan. Dari sini panggung keganjilan menjulang tinggi. Satu sisi manusia beriman yakin Tuhan Maha Pencipta Maha Berkehendak. Paham kehendak Tuhan tak boleh diingkari. Tapi di lain sisi... Naluri manusia ingin membatasi wewenang Tuhan.


Darahpun tumpah di mana mana atas nama zat yang maha tinggi yang tak butuh dibela dan tak butuh dikasihani. Ancaman mati diundang atas nama dalil yang dicipta dan ditafsir sesuai kebutuhan memelihara kemapanan. Komplit dengan segala perangkat wujud dan manifestasi untuk menyembelih yang baru-baru.


Setidaknya... umat Islam mengetahui bahwa rasul bersabda ada 200 lebih nabi dari 25 nabi yang dibukukan dalam al qur'an. Di luar yang 25 hanya Allah yang tahu. Tapi... belum tentu cukup bagi umat Muhammad untuk sekedar tidak resah mendengar nabi baru. Belum tentu cukup untuk tidak menjadi buah catur kepentingan elite politik kekuasaan yang mapan dalam lembaga pemerintahan maupun keagamaan.

Ribuan tahun semua agama-agama diperalat untuk merebut kursi kekuasaan sejak wafatnya nabi-nabi. Belum tentu cukup untuk menyadari.


1000 NABI 1000 ANDAIKATA


Andaikata... semua manusia adalah mahluk bocah bocah. Yang polos, jujur, ceria, tanpa prasangka, berbaur ngakak bersama. Berlarian dan bernyanyi bersama. Bisa jadi... dalam satu kampung bernaung 1000 bocah, 1000 nabi, 1000 agama, 1000 keyakinan, 1000 persaudaraan, 1000 keindahan, 1000 kasih sayang.


Sayang 1000 sayang... kita adalah 1 manusia dewasa dengan stock 1000 pedang penumpas 1 perbedaan. Demi 1 kursi empuk kekuasaan.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun