Ketika sadar sedang dikejar musuh. Diintai musuh. Yang bikin mencekam adalah jika tidak tahu gerakan musuh. Musuh sedang merencanakan apa dan dengan cara apa menyerang kita? Posisinya di mana sekarang? Dan banyak lagi pertanyaan tak terjawab. Kalaupun ada jawaban, biasanya cuma harapan manis sebagai pelipur lara agar tidak panik.
Sementara waktu terus bergulir. Ancaman bisa menghujam setiap saat. Oh, serrraammmmmm!!! Akh.... tiba-tiba ingat Allah. Duh malunya, Allah yang pertama sering ditempatkan yang terakhir. Selalu?!
Biasanya kalau kita kesandung masalah, pertama-tama coba atasi sendiri. Kalau gagal, tanya teman. Masih gagal, tanya keluarga. Gagal lagi, tanya yang ahli. Terus... terus sampai mentok. Sudah mentok-tok sampai mau jerit-jerit barulah ingat Allah, iya kan? ( sama dong, saya juga kadang begitu, ngaku@dotcom).
Salah satu surat terkenal di Al Quran adalah Surat Yasin. Sering dipakai pada pengajian dan tahlilan. Nah, setau saya pada 10 ayat pertama Surat Yasin mengandung hikmah untuk melindungi kita dari musuh. Yang saya maksud musuh di sini adalah kekuatan jahat dan niat jahat.
Kisah Rasulullah... Awalnya tahun 2001 saya baca kitab Fadhilah Amal, buku tebal karya ulama besar dan habaib India. Di sana saya temukan kisah Rasulullah ketika dikepung untuk dibunuh oleh 7 pemuda. Beliau waktu itu tidur di rumah Ali sang keponakan. Kemudian beliau berhasil lolos dari kepungan. Ini kisah yang sangat akrab di telingan umat Islam bukan?
Dikisahkan dalam kitab tsb bahwa Baginda Rasulullah keluar dari rumah Ali dengan membaca 10 ayat pertama Surat Yasin sambil menaburkan/meniupkan pasir ke udara. Semua pemuda yang mengepung seakan gelap mata, tidak melihat Baginda Rasulullah melewati mereka hingga lolos dari kepungan.
Pengalaman penulis... Terkesan dengan kisah tsb, sayapun mulai rajin mengamalkan baca 10 ayat tsb khususnya sehabis sholat Maghrib dan Shubuh. Terus terang waktu itu saya benar-benar lagi terancam beberapa musuh berbahaya. Ada yang suka maen kekerasan. Ada pula yang maen ilmu ghaib. Kebetulan deh, lagi nyap-nyapan dapat ilham dari kitab.
Tak lama kemudian saya bermimpi, indah, seru, dan panjang seperti nonton film di bioskop 21. Hampir seperti nyata. Masya Allah. Dalam mimpi itu seakan saya ketemu musuh lama, seorang preman. Lalu musuh mengejar saya. Saya kabur. Eh, dia minta tolong kawan-kawan preman untuk mengejar saya. Juga minta tolong sekompi polisi untuk ikut menangkap saya. Saya terkepung di sebuah taman. Merunduk di pagar pohon.
Masya Allah, dalam mimpi itu saya ingat kisah Rasulullah, lalu baca 10 ayat pertama Surat Yasin. Saya yakin tidak akan terlihat oleh siapapun karena ingat kisah Rasulullah itu. Eh, ternyata salah! Komandan Polisi melihat saya lalu mendekat. Saya kecewa. Dalam hati berkata koq tidak seperti Rasulullah yach, bisa seperti hilang setelah baca surat Yasin? (hmmm GR, emangnya nabi?)
Polisi sudah berjarak selangkah untuk menangkap saya. Saya tegang. Eh, ternyata salah lagi! Polisi tersenyum ramah lalu bertanya lembut, "Kenapa kamu baca Surat Yasin?"
"Saya cuma mengikuti cara-cara Rasulullah." Saya ikutan seyum.