Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Capres Xi Jinping Lenyap Setelah Skandal Beras Emas Golden Rice Meledak

13 September 2012   09:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:31 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Akhir Agustus 2012 meledak skandal riset atas beras rekayasa genetik (genetical modified rice). Sebuah skandal yang mempermalukan dua raksasa yang sedang bertikai tapi diam-diam bekerjasama menggarap proyek "beras emas" alias "golden rice". LSM Greenpeace menemukan bukti China dan Amerika Serikat mengorbankan 24 bocah-bocah SD di provinsi Hunan untuk kelinci percobaan.


Persisnya? Bocah-bocah miskin itu diumpani makan gratis sejak 2008 tanpa memberi tahu bahwa yang mereka makan adalah beras rekayasa genetis untuk uji coba.


Media massa melancarkan serangan. Hingga "Golden Rice is fraud" dinyatakan oleh Jon Rappaport pada situs Naturalnews.com.


Entah kebetulan atau tidak, di tengah-tengah pembeberan skandal, petinggi dua negara itu tiba-tiba gagal bertemu pada awal September 2012. Masalahnya ada pada Xi Jinping. Wakil Presiden dan figur masa depan yang sebentar lagi naik jadi Presiden China menggantikan Hu Jintao. Xi Jinping menghilang. Dia urung menyambut kehadiran tamu yaitu Mentri Luar Negeri Hillary Clinton, PM Singapura dan pejabat teras Denmark.


Segera hembusan Kasak-kusuk dimotori oleh situs microblogging populer China, Sina Weibo. Banyak Spekulasi tentang Xi Jinping. "Where is Xi Jinping?" tulis situs Chinadigitaltimes.net yang menjembatani dua negara.


Sejak itu hingga hari ini media massa utama sibuk utak-atik keadaan terkini Xi Jinping. Ada yang bilang sakit punggung. Ada yang bilang sakit jantung. Ada yang bilang tabrakan mobil. Tapi tidak satupun yang benar. Yang pasti benar cuma satu: menghilang dari publik sejak 2 September 2012.


Skandal Golden Rice adalah nyata, hilangnya Xi Jinping cuma pengalihan isu, benarkah?


Kisah bermula ketika ada rilis dari American Journal of Clinical Nutrition pada Agustus lalu. Tidak lain membahas perkembangan Golden Rice Project. Motornya adalah Tufts University Amerika kerjasama dengan universitas di China. Bila sukses maka Golden Rice (padi emas, beras emas) akan dipasarkan ke dunia, sesuai jadwal adalah mulai tahun 2013.


Proyek biotech ambisius ini awalnya digarap pada tahun 1990. Belakangan dicanangkan untuk menghasilkan varietas beras yang mengandung beta keroten. Targetnya menghasilkan beras yang mengandung vitamin A yang dibutuhkan penduduk miskin China, Filipina, Banglades.


Atas nama mengatasi kekurangan vitamin A bagi penduduk miskin jadilah proyek golden rice digarap sejak 2008, mengambil tempat uji coba di China, dikendalikan di Amerika. Di belakang proyek adalah korporasi raksasa semacam Monsanto. Namun banyak perlawanan.


Setidaknya 22 ilmuan manca negara mengecam proyek tersebut. Alasannya? Tidak bukti kegunaan dan tidak benar menghasilkan vitamin A. Lagi pula padi anyar tersebut hasil rekayasa genetis yang berbahaya. Bila ditanam di sawah akan menularkan sifat genetis pada padi alami. Bila terjadi penyimpangan akan menimbulkan bencana ekologi dan bencana pangan yang tak terukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun