Mungkin dialah salah satu contoh Arab dermawan. Nggak takut miskin bagi rejeki satu milyar tiap tahun. Padahal bekas orang miskin. Dulu dia merantau ke Jakarta dalam keadaan miskin. Saking miskinnya konon pernah keluarganya, ya ampun, tak punya sendok makan untuk menghidangkan bubur buat tamunya. Tapi itu dulu sekitar 50 tahun silam. Kini setelah kaya raya tak lupa bagi rejeki kepada si miskin.
Iklas bukan berarti ngasih seupil...
Dialah perantauan dari Tegal ke Jakarta. Lelaki keturunan Arab bermarga golongan habib ini adalah pengusaha ulet di bidang real estate. Di Jakarta Selatan tinggalnya tapi hanya sedikit yang tau. Saya pernah silaturahmi 2x ke rumahnya, ikut rombongan keluarga pada Hari Raya Idul Fitri antara tahun 2003-2005. Rumahnya berbentuk townhouse, berjejer sekitar 10 rumah khusus keluarga dia sendiri. Salah satu anak perempuannya adalah profesor lulusan Amerika. Udah kaya, pendidikan tinggi, keren, alim, nggak belagu, murah hati lagi. Duh, jarang2 ketemu model gini deh.
Saya masih ingat ketika Idul Fitri mau ucapin Selamat Lebaran dapet kejutan. Kirain cuma disuguhi makanan dan minuman. Eh ternyata ada nenek2 duduk di ruang tamu sambil pegang SATU KARUNG uang. Isinya pecahan 5000 anyar. Semua tamu wajib menerima pemberian uang dari si nenek. Dari bayi sampai kakek-nenek dikasih. Ada yang dapet 4 lembar 5000an, ada yang lebih. Tapi ini sekedar "hiburan dan penghormatan" kepada si nenek yang rada2 pikun. Semua tamu dianggap cucunya sendiri. Nggak kaya nggak miskin, semua tamu dikasih sekian lembar pecahan 5000. Kami sempat bengong kemudian baru ngerti sembari mesem2 setelah dijelaskan oleh anaknya si nenek.
Tapi jangan kaget bila Anda amprok di jalan nggak bakal nyangka deh mereka super tajir. Ah masa? Ah iya dong, wong penampilannya sederhana. Paling2 disangka sekelas pedagang Warung Padang bila ditaksir dari penampilan.
Siapakah dia?
Lelaki tersebut, 70thn lebih, akrab dengan panggilan "MT", nama inisial. Bukan Mario Teguh. Lagi pula, mohon maaf, Mario Teguh sih kayaknya nggak level bila bicara harta kekayaan. Diperkirakan kekayaannya ratusan Milyar Rupiah. Usahanya bertebaran dalam wujud tanah dan real estate. Dan alhamdulillah tidak pernah kesandung kasus hukum.
Bukan cuma itu beliau dan keluarganya terkenal murah hati. Suka nolong orang. Oh ya? Gampangannya nih siapa aja yang butuh dia nggak sungkan2 rogoh dompet. Saking baiknya tuh orang sampe2 orang sulit deh cari2 kekurangannya, hehehe.
Bagi rejeki tiap jelang Idul Fitri.
Kebetulan nenek beliau bermarga al-Batati, sama dengan marga ayah saya, sehingga kami sering dengar kabar. Dari mulut ke mulut. Setidaknya dalam 10 tahun terakhir dia bayar zakat Rp.1.000.000.000,-, kurang lebih. Beliau dibantu teman dan sodara untuk menyampaikan uang tunai kepada yang berhak menerima zakat. Ini baru zakat tahunan belum termasuk hadiah harian dan bulanan. Persiapan daftar penerima zakat, saking banyaknya, kayaknya dimulai jelang bulan puasa (ramadhan).
Bukan cuma dia...
