Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Argentina-Inggris di Ambang Perang Malvinas Jilid Kedua

26 Januari 2012   17:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:25 5791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat Perang Malvinas 1982? Ketika itu Inggris di bawah PM Margaret Thatcher begitu perkasa. Kali ini Argentina di bawah Presiden Cristina Fernandez Kirchner siap rebut kembali kepulauan Malvinas. PM David Cameron menolak negosiasi dan menuduh Argentina menjajah Malvinas alias Falklands. Anehnya Malvinas adalah kepulauan di tepi Argentina sekitar 250mil dari batas laut Argentina.


Sejak 2010 sengketa Malvinas memanas ketika Inggris mengeksplorasi minyak di Malvinas. Inggris merasa memiliki Malvinas yang diduduki sejak 1833. Namun negara Amerika Latin menolak klaim Inggris. Mereka dukung Argentina rebut Malvinas dari jajahan Inggris.


Memasuki 2012 terjadi saling ancam. Senator Argentina Daniel Filmus mengatakan bahwa Malvinas adalah milik Argentina dan akan diundangkan oleh parlemen. Selanjutnya kapal bendera Inggris dilarang melewati lautan di sekitar Malvinas. Rakyat Argentina turun ke jalan berdemo di kedutaan Inggris sambil bakar bendera Inggrir.


Sedangkan Inggris menyiapkan pesawat tempur untuk menghalau serangan Argentinya. Termasuk senjata anti pesawat. Pendeknya siap perang ke tanah jajahan di Amerika Latin.


Kali ini nampaknya Argetina beruntung karena bebera faktor:


1) inggris dalam keadaan lemah ekonomi dan politik. Hanya kuat gertakan.


2) amerika minta kedua belah pihak bernegosiasi, alias tidak dukung invasi inggris seperti tahun 1982.


3) dukungan penuh negara amerika latin kepada Argentina membuat inggris nampak seperti maling dari eropa.

4) publik dunia nampaknya ingin menghukum inggris dengan membantu kemenangan Argentina.


Bila keduanya ngotot hampir pasti Perang Malvinas jilid dua akan digelar. Dan hampir pasti Rusia, China, Iran, India, negara Arab berpihak kepada Argentina.


Post terkait:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun