Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Permainan Kartu Queen Lurah Susan

29 Oktober 2013   12:17 Diperbarui: 20 Desember 2015   14:45 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_288605" align="alignright" width="363" caption="Queen Lurah Susan (dok Ragile)"][/caption]

Angin kencang berhembus selepas bedug Isya dari sayap-sayap Monumen Nasional (Monas) ketika sebuah permainan kartu sedang di gelar di bawah pohon beringin di tepian kolam.

Duduk lesehan dalam formasi segi empat adalah 4 pengadu nasib: Mentri Dalam Negri (Gamawan Fauzi), Ketua FPI (Habib Rizieq Shihab), Gubernur Jakarta (Jokowi), dan Wakil Gubernur (Ahok).

Kain sarung bermotif kotak-kotak dijadikan alas main kartu atas prakarsa Jokowi. Puluhan penonton merubung di belakang 4 pemain layaknya laron menari-nari mengitari 4 buah lampu neon yang sering byar-pet. Mereka nonton dalam posisi jongkok.

Asap rokok mengepul layaknya dupa mengundang mahluk halus dan lelembut dari persembunyiannya dalam tubuh pohon beringin.

* Permainan dimulai...

Kartu remi  dikocok oleh Ahok kemudian dibagi-bagikan sama banyaknya kepada 4 pemain. Diam-diam Ahok mencuri pandang kepada 3 pemain untuk membaca mimik, menerka nilai sebaran kartu, kemudian menyodorkan kartu pembuka.

* * *

[caption id="attachment_288469" align="aligncenter" width="318" caption="Wakil Gubernur Jakarta Ahok (sumber: Kompas.com)"]

1383022179660406165
1383022179660406165
[/caption]

PLAK!

Sebuah kartu pembuka dibanting oleh Ahok di atas sarung kotak-kotak yang dijadikan alas bermain kartu. Ahok membantingnya dengan ayunan tangan dalam gerak diperlambat (slow motion) untuk menghasilkan efek cuek.

Sebuah "kartu Queen Lurah Susan" yang bergambar Lurah Lenteng Agung (Susan Jasmine Zulkifli) jatuh pas di tengah-tengah sarung bermotif kotak-kotak.

 Ehm.Ehm.Ehm.

Penonton manggut-manggut, angkat jempol buat Ahok yang berani mempromosikan Lurah Susan, penganut Katolik untuk memimpin Kelurahan Lenteng Agung yang mayoritas muslim.

Persis di sebelah kanan Ahok, duduklah Jokowi. Sambil menahan nafas, dia menganggukkan kepala tanda setuju dengan langkah pembuka sang Wakil Gubernur. Sebelah kiri Ahok, duduklah Gamawan Fauzi. Dia mengernyitkan dahi, tatapan matanya menoleh ke kiri di mana duduk Habib Rizieq.

Berhadapan persis dengan posisi duduk Ahok, Habib Rizieq kontan menegakkan kepala, air mukanya memerah tanda menahan amarah.

Angin kencang dari sayap-sayap Monas,  pelahan tapi pasti,  tancaap gas meningkatkan kecepatan dengan daya dorong yang mampu menghempaskan daun-daun dan ranting sejauh mata memandang. *

[caption id="attachment_288471" align="aligncenter" width="540" caption="Gamawan Fauzi (sumber: Merdeka.com)"]

1383022287444625042
1383022287444625042
[/caption]

PLAK!

Giliran Mentri Gamawan Fauzi membanting sebuah "kartu alternatif" dengan tangan gemeteran, diletakkan pas menumpang di atas kartu Queen Lurah Susan. Sehingga gambar Lurah Susan lenyap ditindih oleh gambar kartu alternatif sodoran Sang Mentri. Menggeser posisi kartu Queen Lurah Susan adalah pesan yang hendak disampaikan oleh sang Mentri.

Gamawan merasa haqqul-yakin, bantingan kartunya akan membuat Gubernur dan Wakil mikir 1000x untuk melanjutkan permainan kartu Queen Lurah Susan. Bukankah Mentri Dalam Negri adalah atasan Gubernur? Namun hentakan menghujam bumi kembali menyusul. Tunggu...

[caption id="attachment_288472" align="aligncenter" width="410" caption="Gubernur Jakarta Jokowi (sumber: Kompas.com)"]

13830225082090383106
13830225082090383106
[/caption]

PLAK! 

Giliran Jokowi melakukan bantingan sebuah "kartu konfirmasi". Sambil cengar-cengir, tangan kanannya meletakkan kartu konfirmasi dengan tingkat akurasi 90%.  Ditempelkan pada kartu alternatif Pak Mentri disusul gerakan menggeser. Layaknya menggeser laci, kartu alternatif tergeser posisi 50% sehingga kartu Queen Lurah Susan kembali menyembul.

Ahok senyum-senyum girang sembari nunjuk-nunjuk kartu Queen Lurah Susan. Sebagai Mentri Dalam Negeri yang mengkoordinir Kepala Daerah, Gamawan Fauzi sungguh merasa tersinggung. Jokowi dan Ahok dinilainya kurang ajar! Tapi ia tidak kehabisan akal.

Ada Habib Rizieq yang punya kendaraan bernama FPI (Front Pembela Islam). Setelah memejamkan mata selama 3 menit, Gamawan Fauzi dapet bisikan wangsit/gaib. Bunyinya adalah bahwa  FPI itu aset bangsa, dan oleh karenanya perlu diajak kerjasama dengan Kepala Daerah.

Deg. Gamawan ketemu ide. Dia berbisik ke telinga sang Habib yang menyambut gembira . Dalam hati, Habib Rizieq melakukan  sujud syukur berkali-kali. Sebuah langkah taktis agar Kepala Daerah menyesuaikan diri dengan aspirasi FPI. Kini bola muntah jatuh ke pangkuan Habib Rizieq. *

PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! PLAK!

[caption id="attachment_288474" align="aligncenter" width="620" caption="Ketua FPI Habib Rizieq Shihab (sumber: tempo.co)"]

1383022723210179031
1383022723210179031
[/caption]

Habib Rizieq membanting beberapa buah kartu sekaligus. Dia melakukannya dalam posisi berdiri sambil membetulkan posisi sabuk di pinggang yang miring ke kanan. Masing-masing kartu dibanting untuk menindih kartu Queen Lurah Susan, kartu alternatif, dan kartu konfirmasi. Sekali gebrak 3 pulau terlampaui.

Kini hanya kartu-kartu milik Habib Rizieq yang bergambar tanda seru yang mendominasi sarung kotak-kotak. Semua penonton terlonjak dari posisi jongkok mereka, saling pandang, merasakan atmosfir permainan kartu bergerak ke rimba liar!

***

Sebuah catatan imaginer by Ragile

* * Artikel terkait: Inilah lurah paling ngetop: Susan Jasmine Zulkifli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun