Call girl independent
Kalau dulu carl girl dikoordinir mamih dan papih muncikari, jaman sekarang pada maunya independent. Mereka beroperasi dari rumah. Komunikasi cukup pakai HP yang gonta ganti nomer. Mereka baru ke hotel dan apartement kalau dapet order. Jadi kian sulit diterka karena kerahasiaan kian ketat. Ada ibu-ibu rumah tangga, ada mahasiswi, ada wanita kantoran, ada artis figuran. Tapi bukan berarti tidak bisa "dititeni" atau dicirikan. Terutama bila Anda lama di hotel maka Anda mampu membedakan mereka. Sorot mata mereka punya ciri sendiri ketika mereka sedang cari pelanggan.
Tarif jutaan rupiah
Kebanyakan pengusaha dan pejabat demen menggaet carl girl independent. Soalnya samar. Tarif jut-jut-jut tidak masalah wong rahasia dijamin inih. Bisa buat nemenin kondangan, menghadiri seminar, deal bisnis, dll. Alasannya bilang aja partner kerja. Tapi tujuan utama tetap satu: love affair berbayar sesuai tarif pulsa.
Mereka yang pernah saya ajak bicara umumnya ingin segera hidup normal. Tapi sadar tidak mungkin cabut dari dunianya sekarang tanpa kehadiran lelaki yang mau mengentaskan mereka. Masalahnya bagi lelaki pelanggan mereka umumnya adalah ini: tidak percaya si cewek bisa hidup normal dengan menolak sex order dari lelaki lain.
Dulu mainannya di hotel-motel-rumahsusun cukup kasih uang. Sekarang mainannya di apartement agar lebih ekslusive dan amat samar-samar. Misal di sekitar Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan tempat hunian orang asing. Malah ada cewek lho yang dibeliin mobil dan rumah buat jaminan/agunan status "pelanggan tetap". Ehm!
***
Ragile, 1des2012
www.kompasiana.com/ragile
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H