Jokerseh: "hahaha... Kalo istri yang menggugat tidak dapet uang pisah dan harta gono gini. Sesuai hukum kan begitu. Makanya diakalin saya aja yang menggugat."
Majelis: "Pinterrr... Hahahahahaha... Trus koq alasan cere yang ditulis ada 3. Bunyinya: istri suka celamitan, istri suka petakilan, istri suka kentut di kamar tidur. Itu kan tidak parah."
Jokerseh: "Hehehe... Itu cuma bunyi alasan formalitas. Alasan sebenarnya jauh lebih buruk tapi kami rahasiakan berdua. Soale kalo ditulis yang sebenarnya kan kasian anak2 kami nanti baca di akta cerai. Rahasia dong..."
Majelis: "Pinterrr... Oke makasih. Silakan Pak Jokerseh keluar. Sekarang giliran Ibu Mamallia suruh masuk."
*
TOK. TOK. TOK.
Majelis : "Assalamualaikum... Ibu Mamallia, mbok ya kasian sama anak2. Jangan cere. Kembalilah kepada suami. Saling memaafkan agar bahagia dunia akherat."
Mammallia: "Alhamdulillah, Pak Hakim, kami sudah bahagia. Betul gak boong sejak saya pisah sama si dia bapaknya anak anak, kami bahagia. Makanya kami sudah sepakat cere. Pokoke gak mau balik lagi sama Pak Jokerseh. Wis cukup gak mau balik lagi walau gunung Slamet mledug. Wassalam."
Majelis: "ooo... Ibu sudah punya ganti ya? Mau buru2 nikah sama yang baru ya? Ehm ehm..."
Mamallia menghela napas, "Astaghfirullah... Bukan itu, gak ada laki lain koq. Kami sepakat cere karena sudah mentok, upaya apapun tidak ada hasil. Mohon dimengerti."
"Bangsat nih majelis maen fitnah, " lanjutnya ngedumel dalam hati.