Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kembalinya Luna Maya Dan Cut Tari Jadi Bintang TV: Tanda-Tanda Apakah...?

27 November 2011   13:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Benarkah kemunculan Luna Maya dan Cut Tari adalah tanda-tanda penguasa media televisi gagal merekrut bintang-bintang baru?


Pekan ini dunia maya dibanjiri berita dua mantan partner Ariel yaitu Luna Maya dan Cut Tari. Keduanya sudah menginjakkan kaki di stasiun televisi swasta. Luna masih malu-malu kucing mejeng di RCTI, sedangkan Tari nampak mantap di ANTV. Apa yang mereka cari dan apa pula reaksi pemirsa?< /p>


The New York Times turut melansir skandal "peterporn" 2010.


Sekedar mengingatkan bahwa dua presenter dan model cantik itu terlibat skandal vidoe sex dengan Ariel Peterpan tahun 2010 silam. Luna masih gadis dan tidak mau mengakui sebagai pelaku. Tari sudah bersuami dan mengakui sebagai pelaku. Sejak skandal itu keduanya tiarap, kemudian pasang kuda-kuda untuk comeback November 2011. Perlu dicatat bahwa sebelum skandal tsb terungkap kedua selebriti cantik itu sedang menikmati masa kejayaannya.


Kini mereka berdua harap-harap cemas untuk menikmati apa yang dinamakan "rindu pemujaan", "rindu penggemar", "rindu order", "rindu ampunan", hingga "rindu lupa ingatan". Sadar bahwa nasib mereka sangat ditentukan oleh sambutan khalayak.


Di sela-sela itu Tribunnews.com Senin lalu mewartakan bahwa Cut Tari dan Luna Maya masih dalam status tersangka perbuatan cabul sejak Juli 2010. Mabes POLRI masih mengembangkan perkara, belum ada kepastian untuk menahan kedua tersangka. Mungkin maksudnya kalah gesit dibanding para pengusaha dunia hiburan dalam hal "mengembangkan" presenter cantik.

"The show must go on", tugaspun dibagi. Penguasa televisi wanti-wanti tidak rela rugi membayar tarif mereka. Sponsor di belakang mereka yaitu macam produsen "consumer goods" PT Uniliver Indonesia memantau di belakang layar. Public Relation super sibuk untuk merilis kebagusan klien secara terang benderang. Dan sekaligus menjelaskan keburukan klien secara remang-remang. Pada saat bersamaan lawan-lawannya menghadang dengan daftar dosa-dosa yang sulit dipungkiri.


Pertempuran citra dan manipulasi opini publik tak bisa dihindari.


Pada akhirnya khalayak pemirsa pasrah ketika dihadapkan pada pilihan sikap: menerima, menolak, masa bodo. Sebagaimana tercermin dari ribuan komentar di Yahoo.com. Adalah menarik untuk mencermati sebuah pertanyaan pada awal postingan ini yaitu: Benarkah kemunculan Luna Maya dan Cut Tari adalah tanda-tanda penguasa media televisi (baca: pemandu bakat) gagal merekrut bintang-bintang baru?


Anda sebagai bagian dari publik tentu punya sikap dan penilaian sendiri bukan? Silakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun