Tiga akun kompasianer (diyakini akun 3-in-1 dengan Dr Anugra Martyanto sebagai pemilik) mencatat rekor tersendiri dalam blog kompasiana sejak 2008. Catatan beraroma "from hero to zero", mulanya terbang tinggi lalu jatuh terjerembab. Gagal menghadapi. Tidak berani tampil kembali. Orang pun bertanya selemah itukah mentalitas dokter yang menyandang banyak rentetan gelar mengagumkan?
Tahun 2009 adalah jarum suntik dari Rosiy menusuk, menyadarkan Dr Anugra untuk menjelaskan kebenaran gelar kedokterannya, dan untuk bicara siapa pemilik akun Olivia Anggraini Putri? PENASARAN!!! Sayangnya seruan Rosiy mentah. Perkara gelar tetap mengambang. Olivia diberitakan trauma ngeblog dengan alasan gadis belia belum cukup mental dipertanyakan identitas dirinya. Sebuah alasan yang masuk akal bisa jadi benar, sekaligus alibi sempurna untuk menyangkal bahwa Olivia adalah akun fiktif Dr Anugra.
Berani tampil ke publik koq takut dipertanyakan identiatasnya. Hanya mau terima lezatnya pujian?
Perkara menggantung 2 tahun, datanglah suntikan baru dari Dyah Ayu Ratnasari pada November 2011. Mendorong Dr Anugra dipaksa kompasianer untuk mengakui bahwa dirinya berada di balik akun Titi. Diminta berani mengakui ijin praktek apa sih yang disandangnya. Lebih menohok lagi, kudu lempar handuk bahwa reportase "bayi-bbm" oleh Titi yang merebut 340ribu pembaca ternyata palsu (hoax).
Mendadak orang bertanya-tanya siapakah Dr Anugra Martyanto? Jawabannya: dokter di Purwokerto yang suka ngeblog di Kompasiana pada 2008-2009. Siapa Olivia Anggraini Putri? Gadis belia di Jakarta yang luar biasa jago ngeblog tahun 2009. Siapakah Titi? Gadis muda di Purwokerto yang luar biasa jago ngeblog tahun 2011.
Luar biasa jago ngeblog? Maksudnya? Baru turun ngeblog langsung jadi jagoan bagaikan berjemari emas murni. Seakan sudah jagoan nulis sejak dalam kandungan ibunda. Luar biasa!!!
Anda pun bertanya: Apa salahnya anak-anak muda luar biasa jago ngeblog? Koq sirik! Kop sewot! Tentu tidak ada salahnya, justru bangga kita semua. Kalau memang benar... Tapi tolong catat masalahnya bagi kami adalah:
TIDAK ADA KEJUJURAN SIAPA SEBENARNYA YANG MENULIS DAN KENAPA KISAH FIKSI DIAKUI SEBAGAI KEJADIAN NYATA?
Mari lanjutkan. Sekarang bagaimana...? Andaikata Anda dalam posisi Dr Anugra lalu membayangkan apa yang bergolak dalam hati dan pikirannya. Mungkin tidak sulit menebak langkah sang dokter. Jika dia tidak bersalah pasti tampil untuk menjelaskan duduk perkaranya. Jika tidak maka langkah untuk bertahan adalah seperti dulu. Seperti Olivia. Bahwa Titi trauma ngeblog karena tidak siap mental ditanya identitas dirinya. Sebuah alasan yang masuk akal bisa jadi benar, sekaligus alibi sempurna untuk menyangkal bahwa Titi adalah akun fiktif Dr Anugra.
Oh, ya satu lagi yang banyak ditanya. Yang dulu-dulu mati-matian membela Dr Anugra pada ke mana yah? Apakah kejujuran dan pemalsuan bukan issue yang penting dibahas di luar esek-esek dan instan-instan?
Tegal 19nov20
Ragile
Bukankah manusia cenderung mengulangi kisah sukses sebelumnya?
