Tersebutlah kisah burung ajaib yang sangat aneh dan gaib nian. Itulah piaraan seorang Sri Sultan yang hidup menyendiri bertapa, ditemani burung sakti jelmaan dari seorang jagoan yang mati penasaran. Si Burung sakti mampu terbang secepat pesawat terbang dan selalu dipandu oleh roh kondektur bis kota yang mati bareng dengan si jagoan.
Sultan sengaja pelihara burung sakti itu untuk kirim surat rahasia ke seluruh pojok dunia. Dia puas karena si burung sakti mampu melaksanakan tugas sebagai kurir. Masalahnya cuma satu yaitu si burung tidak paham hukum peraturan umum.
Sedangkan roh jagoan dalam burung sakti perlu konsultasi dengan roh kondektur bis kota yang mati penasaran. Agar dipandu ke tempat tujuan dan dibantu informasi bila mengalami kesulitan.
Dalam satu bulan ini Sultan kirim surat rahasia tentang situasi terkini ke beberapa tujuan. Surat itu dibundel dalam amplop ukuran standar dan berisi satu lembar surat tulisan tangan.
Sebelum menjalankan tugas, burung sakti minta petunjuk kepada roh kondektur bis kota yang dulunya bernama Jokerseh. Dan sebagai mantan kondektur bis maka Jokerseh beri petunjuk dengan bahasa ala kondektur bis.
*
KE SURABAYA JAWA TIMUR:
Roh Burung: "Seh, jaluk tuluuung... Mau kirim surat ke Surabaya Jawa Timur."
Roh Jokerseh: "Hmm... Apabila kamu liat pesawat terbang berlambang burung garuda, dan menuju ke arah timur pulau jawa, dan kondekturnya cantik-cantik, dan kondekturnya suka teriak "Turun turun Surabaya kiri depan", maka ikutilah.
Wussss... Burung sakti tiba di Surabaya lalu cari alamat untuk menjatuhkan surat ke tangan si penerima.
"Seh, tuluuung... koq semrawut amat lalu lintas di sini? Inyong takut ditangkep polisi..."