Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Skandal Dr. Susan Lim Meluas ke Hubungan Politik Singapore-Brunei

28 Maret 2011   17:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:21 2240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_97393" align="aligncenter" width="487" caption="Dr Susan Lim.... Kaya Raya (dok: situs John Harding)"][/caption] Mulanya adalah perkara dokter bill $26 juta dari total $40 juta yang menggemparkan. Kemudian melebar ke pengadilan kode etik profes. Dan hari ini terungkap meluas ke wilayah politik dua negara. Pada pengadilan hari ini Dr Susan Lim  diketahui telah meminta Mentri Luar Negeri Singapura turun tangan mengatasi perkara hukum antara dirinya dengan Singapore Medical Council (SMC). Di belakang SMC berdiri dua Mentri Kesehatan,  Singapura dan Brunei, yang hendak menegakkan hukum dan kode etik profesi. Sebuah skandal rumit untuk menjaga hubungan dua negara di mana adik ipar Sultan Hassanal Bolkiah menjadi pasien Kanker Payudara yang meninggal dunia ketika masih ditangani oleh Dr Susan Lim selama periode 2011-2007. Kasus ini sebelumnya sudah dibahas di bawah ini: :::::::::::::::::::::::::::::: >  Pemerasan $26juta Pasien Kanker Payudara Oleh Dr Susan Lim Singapore > Dr Susan Lim Kembalikan $14 Juta Kepada Pasien  Kanker Payudara ? > Skandal Dr Susan Lim: Brunei Stop Berobat Ke Singapore :::::::::::::::::::::::: [caption id="attachment_97395" align="aligncenter" width="509" caption="Dr Susan Lim, Singapore"]

13013296201909946088
13013296201909946088
[/caption] Channel News Asia mengabarkan malam hari ini. Sesuai jadwal hari ini, 28 Maret 2011, Pengadilan Tinggi mengadakan hearing kedua kali. Pengadilan diadakan untuk merespon aduan dari Dr Susan Lim untuk menghentikan langkah  SMC yang telah melakukan pengusutan lanjutan yang  berujung pada pencabutan ijin praktek dokter beserta denda. Dr Susan Lim tidak hadir namun diungkapkan telah menyampaikan pesan agar Mentri Luar Negeri Singapura turun tangan karena skandal ini mengganggu hubungan Singapura dengan Brunei. Pesan Dr Susan disampaikan melalui surat kepada mentri Luar Negeri Singapura yaitu George Yeo Januari 2010. Namun Maret 2010  permintaan tersebut ditolak Mentri dengan alasan tidak turut campur dalam persoalan hukum. Pengacara Senior  Lee Eng Beng yang mewakili Dr Susan Lim menyangkal tuduhan bahwa kliennya melakukan mark up. Dan akan dibuktikan di pengadilan berikutnya. Dalam  surat tersebut Dr Susan Lim minta agar pengadilan SMC atas dirinya dihentikan atau dia akan bongkar fakta yang akan mempermalukan pasien, keluarga Sultan Brunei dan pemerintah. Brunei Times mengabarkan bahwa SMC tetap akan melanjutkan pengusutan untuk mengadili Dr Susan Lim dengan tuduhan telah melanggar kode etik profesi dengan melakukan overcharging ( dalam bentuk mark up nyatut/korupsi gila-gilaan ) biaya medis kepada pasien. Pengacara SMC yaitu Alvin Yeo mengatakan bahwa karena pada sidang pertama mandeg maka akan dilanjutkan agar, sembari berkelakar,  "kereta terus berjalan" (train keep moving). Skandal Makin Lama, Memanas Dan Panjang Menyimak berita terakhir dari Singapura dan Brueni maka jelas bahwa SMC sudah berbulat tekad untuk mengadili Dr Susan Lim. Bisa jadi demi kepentingan dua negara di mana Brunei adalah langganan tetap jasa medis Singapura. Lagi pula kini sedang menghangat wacana merger (penyatuan) negara Singapura-Brunei. Sekedar untuk mengingatkan bahwa Dr Susan Lim sedang disorot di Asia Pasifik. Bahkan Malaysia yang tadinya adem ayem tiba-tiba gencar pekan ini turut membahas - konten dan pemikiran serupa dengan postingan skandal ini di Kompasiana. Sang dokter, 55 tahun, diketahui mekakukan mark up atas laporan  SMC ke pengadilan dengan bukti-bukti. Misalnya: dokter spesialis yang menangani pasien menagih S$400 lalu disampaikan ke Brunei menjadi  S$211.000. Ada juga dokter lain menagih S$500 lalu ditagih ke Brunei menjadi  S$93.500. Ada juga dari S$1000 mejadi $300.000. Pendeknya mark up raturan kali lipat. Padahal yang kerja adalah tim dokter sedangkan dia hanya menyediakan klinik di Gleneagles Hospital, beserta nama besar Dr Susan Lim sebagai dokter pertama yang sukses lakukan liver transplant di Asia pada tahun 1990. Skandal ini melejit sejak sang pasien  yaitu Pengiran Anak Hajah Damit meninggal dunia Augustus 2007. Pasien yang dirawat sejak 2001 itu telah melunasi biaya medis S$14 juta untuk periode 2004-2006.  Sedangkan biaya medis 2001-2003 sudah lunas namun tidak diumumkan besarnya. Protes diajukan Brunei ketika Dr Susan menagih lagi $26 juta untuk biaya medis 5 bulan dalam tahun 2007. SMC menggugat Dr Susan, Dr Susan balas melaporkan SMC ke Pengadilan Tinggi. Bahkan Bu dokter ( kaya raya, istri bankir Sharma Deepak, beranak lima) berusaha menyeret Mentri Lur Negeri turut menghadang langkah SMC. Dengan total biaya S$40 juta (dan diperkirakan $54 juta jika ditambah periode 2001-2203) untuk sebuah perawatan kanker payudara yang gagal bahkan meninggal. Skandal ini menjadi perhatian luas ketika Singapore sedang bangga dengan program Medical Tourism. Pada umumnya publik mengecam perbuatan Dr Susan Lim sebagai gabungan antara prilaku ketamakan, kebodohan dan kejahatan. Namun sang dokter dan 5 dokter pendukungnya berdalih bahwa soal biaya medis tidak batas dan pasien siap bayar berapa saja. Kasus keuangan di ranah medis Singapore bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya geger 2005 kasus NKF (National Kidney Foundation) yang melibatkan sang ketua TT Durai. Ini kasus penggelapan uang jutaan dollar, belum termasuk penggelapan uang jutaan dolar oleh beberapa pemuka agama Singapore. Kecemasan publik Singapore adalah dampak negatif dari skandal  ini pada posisi negara kota itu sebagai "medical hub" dan "medical tourism" wilayah Asia Pasifik yang telah mapan. *** by Ragile, 28-mar-2011 :::::::::::::::::::::::::::::: >Regional post : Shahnaz Majid Minta 1,1 Trilyun Ceraikan  Abu Bekir Abdul Taib >Regional post : China-Korea Pusing  Skandal  Sex  Deng Xin Ming (Shanghai Scandal) >Crimes                 : Perkosaan Berjamaah 18 Pemuda Kepada Gadis Usia 11 Tahun >Internet             : Group Hacker Anonymous Mampir Di Kompasiana >Dunia Ide          : Kehebatan Paul Arden Menggemparkan Amerika dan Islam ::::::::::::::::::::::::

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun