Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Humor: Nekad Jadi Kiper, Dihajar Bola Sampai Klenger!!!

26 Mei 2010   05:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:57 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_150239" align="alignleft" width="130" caption="Awas ikutan klenger kayak Agil, he he he..."][/caption] Pengalaman lucu masa kecil, hi hi hi.... Tahun 1970 aku masih SD kelas 4 ketika gila-gilanya main bola saben hari. Merasa nggak mampu giring bola maka aku nekad jadi kiper. Modalnya cuma badan lebih tinggi dari kebanyakan kawan. Kebetulan waktu itu persiapan kompetisi antar SD untuk 17 agustusan. Awalnya sih jago. Beberapa kali jadi kiper aku sukses mengawal gawang dan jadi pahlawan. Makin napsu aja aku jadi kiper utama sambil melarang yang lain jadi kiper kalau ada aku. Oh ya waktu itu pakai bola karet yang kalau ditendang agak berat, bikin kulit kaki memar, dan kalau ditangkap bikin tangan nyeri-nyeri. Makanya banyak yang ogak jadi kiper. Apalagi kalo kemasukan gol disalahin. Gara-gara hujan deras. Kira-kira memasuki latihan pekan kelima hujan turun sangat deras. Siang hari usai sekolah lapangan dekat SD becek oleh tanah liat. Bola jadi licin dan sangat menyakitkan bila ditangkap. Sebagi kiper aku merasa grogi, takut kemasukan gol dan keok. Gengsi dong.... Di tengah hujan deras kami buka baju semua sambil latihan bola yang terbagi dalam dua tim. Beberapa kali tendangan lawan sukses aku hadang. Nyeri di lengan tangan dan betis aku tahan. Hujan makin deras, permainan makin liar. Tau sendiri anak-anak maen bola nggak pakai aturan. Soalnya nggak ada wasit nih, he he.... Main kasar dimulai dengan takling-takling keras. Cekakakan sambil nendang bola sekenanya. Namanya juga anak-anak...! Entah gimana tau-tau ada pemain lawan sudah berada satu meter di hadapanku. Sendirian dengan bola siap disepak ke dalam gawangku. Aku menghadang dengan kedua tangan dan kaki melebar untuk menutup celah gawang. Eh, sialan dia menendang bola sekeras-kerasnya dg kekuatan penuh, sengaja diarahkan ke dadaku. Tiba-tiba DUG!!!....AKKKKHHHHH......WADUH!!!....HEKK!!!... KLEPEK..KLEPEK..KLEPEK...BLUK!!! Aku jatuh terjengkang. Terkapar.... Masuk ke gawang berjamaah dg bola.... Dadaku bagaikan diseruduk banteng ngamuk. Sakitnya bukan main. Tak bisa napas. Sambil menatap langit yg diselimuti air hujan kumerasa  mata berkunang-kunang. Mata senut-senut seperti mau copot. Lintasan wajah-wajah setan mengelilingi bola mata seakan menertawakan aku yang terkapar tak berdaya. Lalu "PET", aku klenger, Tak sadar diri. Perasaan akan tewas seketika. Samar-samar kudengan sahut-menyahut suara, "Agil klenger!!! Agil klenger!!!...." diiringi cekakakan. (Busyet, orang pingsan malah diketawain) Kemudian menurut saksi mata yaitu kawan-kawan SD aku digotong ke dalam kelas lalu dipolesi minyak Pak Pung Oil (PPO) dan disuapi air putih dengan sendok. Dan begitu aku siuman yang ketemukan adalah teman-teman  mengelilingiku sambil cekakakan. Cekakakan panjang nggak abis-abis lagi!!!... (Busyet, orang lagi apes kena musibah sampai klenger koq ditertawakan. Dasar anak-anak!!!) Demen tuh liat orang lagi apes... Hemm, kalau ingat peristiwa itu (40 thn yang lalu) aku suka ketawa sendiri, ha ha ha ha ha.... Semoga terhibur. *) sambil ngebayangin andaikata Inge, Yayat, Mamak Ketol, Tyas, Ve, Della, Mariska, Kit Rose suatu ketika keterjang bola sampe ngejengkang wakakakakaaaaaaaaaaaaaaaak... Salam tuljaenak, Ragile, 26-mei-2010 *)ilustrasi: kabarbola.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun